Budayawan Putu Wijaya saat hadir dalam pembukaan pameran lukisannya bertajuk Bertolak Dari Yang Ada di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta, Kamis (3/4). Pameran lukisan pertama Putu Wijaya tersebut merupakan rangkaian peringatan hari ulang tahunnyabyang ke-70 pada 11 April mendatang. (ANTARA FOTO/Teresia May)
Pameran Lukisan Putu Wijaya
Budayawan Putu Wijaya (duduk) bermonolog bersama putranya Taksu dengan judul Merdeka dalam pembukaan pameran lukisannya bertajuk Bertolak Dari Yang Ada di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta, Kamis (3/4) malam. Budayawan dengan multi talenta akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-70 pada 11 April mendatang. (ANTARA FOTO/Teresia May)
Pameran Lukisan Putu Wijaya
Pengunjung mengabadikan lukisan karya budayawan Putu Wijaya berjudul Bulan Yang Terjepit dalam pameran bertajuk" Bertolak Dari Yang Ada" di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta, Kamis (3/4) malam. Pameran lukisan pertama Putu Wijaya tersebut merupakan rangkaian perhelatan ulang tahunnya yang ke-70. (ANTARA FOTO/Teresia May)
Pameran Lukisan Putu Wijaya
Teaterawan dan sastrawan terkemuka Putu Wijaya di depan lukisan karyanya berjudul "Tiga Wajah Kalimutu", pada acara pembukaan pameran lukisannya bertajuk "Bertolak dari yang Ada", di Bentara Budaya, Jakarta, Kamis malam (3/4). Pameran lukisan tersebut akan berlangsung hingga 12 April 2014. (ANTARA FOTO/Dodo Karundeng)
Pameran Lukisan Putu Wijaya
Seorang perempuan menatap lukisan berjudul "Ini Sebuah Surat" (kanan), karya teaterawan dan sastrawan terkemuka Putu Wijaya, pada acara pembukaan pameran lukisannya bertajuk "Bertolak dari yang Ada", di Bentara Budaya, Jakarta, Kamis malam (3/4). Pameran lukisan tersebut akan berlangsung hingga 12 April 2014. (ANTARA FOTO/Dodo Karundeng)