Pekerja mengoperasikan alat berat untuk meratakan sebuah bidang tanah dalam proyek normalisasi Sungai Ciliwung di kawasan Jalan Buluh RT 010 RW 19, Kelurahan Condet Balekambang, Jakarta Timur, Kamis (22/5). Proyek normalisasi Sungai Ciliwung yang menelan biaya Rp1,18 triliun dan ditargetkan selesai tahun 2016 tersebut akan melebarkan Sungai Ciliwung yang saat ini hanya sekitar 20 meter menjadi 50 meter sepanjang 19 Km dari kawasan T.B. Simatupang hingga Manggarai. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Normalisasi Sungai Ciliwung
Pekerja mengoperasikan alat berat untuk meratakan sebuah bidang tanah dalam proyek normalisasi Sungai Ciliwung di kawasan Jalan Buluh RT 010 RW 19, Kelurahan Condet Balekambang, Jakarta Timur, Kamis (22/5). Proyek normalisasi Sungai Ciliwung yang menelan biaya Rp1,18 triliun dan ditargetkan selesai tahun 2016 tersebut akan melebarkan Sungai Ciliwung yang saat ini hanya sekitar 20 meter menjadi 50 meter sepanjang 19 Km dari kawasan T.B. Simatupang hingga Manggarai. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Tolak Pematokan Tanah
Sejumlah warga berunjuk rasa di atas alat berat yang ada di bantaran Sungai Ciliwung di kawasan Jalan Buluh RT 010 RW 19, Kelurahan Condet Balekambang, Jakarta Timur, Kamis (22/5). Mereka menolak upaya pematokan dan penyerobotan tanah warga yang diklaim memiliki surat tanah resmi tanpa adanya dialog dan pembicaraan sebelumnya terkait proyek normalisasi Sungai Ciliwung. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Tolak Pematokan Tanah
Sejumlah warga berunjuk rasa di atas alat berat yang ada di bantaran Sungai Ciliwung di kawasan Jalan Buluh RT 010 RW 19, Kelurahan Condet Balekambang, Jakarta Timur, Kamis (22/5). Mereka menolak upaya pematokan dan penyerobotan tanah warga yang diklaim memiliki surat tanah resmi tanpa adanya dialog dan pembicaraan sebelumnya terkait proyek normalisasi Sungai Ciliwung. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)