Kaukus Penyelamat PPP

  • Kamis, 21 Januari 2016 14:51 WIB
Kaukus Penyelamat PPP

Kaukus Penyelamat PPP

Pengamat Hukum Tata Negara Refli Harun (kedua kiri) bersama Politisi PPP Endin AJ Soefihara (dari kiri-kanan), Syafa Illiyin, Emron Pangkapi serta Epyardi Asda menjadi pembicara dalam Diskusi Publik Kaukus Penyelamat PPP, di Jakarta, Rabu (20/1). Menurut politisi PPP tersebut Muktamar islah untuk menyelesaikan sengketa kepengurusan PPP akan digelar paling lambat pada April 2016, dan diharapkan penyelesaian sengketa dilakukan secara politik dan forum yang bermartabat. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/16

Kaukus Penyelamat PPP

Kaukus Penyelamat PPP

Pengamat Hukum Tata Negara Refli Harun (kedua kiri) bersama Politisi PPP Endin AJ Soefihara (dari kiri-kanan), Syafa Illiyin, Emron Pangkapi serta Epyardi Asda menjadi pembicara dalam Diskusi Publik Kaukus Penyelamat PPP, di Jakarta, Rabu (20/1). Menurut politisi PPP tersebut Muktamar islah untuk menyelesaikan sengketa kepengurusan PPP akan digelar paling lambat pada April 2016, dan diharapkan penyelesaian sengketa dilakukan secara politik dan forum yang bermartabat. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/16

Kaukus Penyelamat PPP

Kaukus Penyelamat PPP

Pengamat Hukum Tata Negara Refli Harun (kedua kiri) bersama Politisi PPP Endin AJ Soefihara (dari kiri-kanan), Syafa Illiyin, Emron Pangkapi serta Epyardi Asda menjadi pembicra dalam Diskusi Publik Kaukus Penyelamat PPP, di Jakarta, Rabu (20/1). Menurut politisi PPP tersebut Muktamar islah untuk menyelesaikan sengketa kepengurusan PPP akan digelar paling lambat pada April 2016, dan diharapkan penyelesaian sengketa dilakukan secara politik dan forum yang bermartabat. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/16

Kaukus Penyelamat PPP
Kaukus Penyelamat PPP
Kaukus Penyelamat PPP

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

  1. Saya sedih membaca artikel ini. Betapa tidak, Korea dan Jepang sama-sama berangkat dari keterpurukan perokonomian dengan Indonesia, namun Indonesia diantara gedung-gedung yang menjulang tinggi di kota-kotanya, terlalu banyak kemiskinan & kemerosotan moral dan diantara orang-orang yang berdasi ditengah-tengah kursi pemerintahan terlalu banyak koruptor dan orang yang tidak beriman. Semua hanya kepalsuan dan kemunafikan yang sangat jelas. Satu-satunya kenyataan adalah rakyat jelata sangat menderita
    0 0 Balas LaporkanHapus

Berita Terkait