Sidang Kasus Suap DPRD Banten

Rabu, 27 April 2016 11:17 WIB

Sidang Kasus Suap DPRD Banten

Jaksa KPK Nurul Widiasih (kanan) memperlihatkan 6 amplop berisi uang suap kepada pengacara terdakwa dan hakim dalam sidang lanjutan kasus suap anggota DPRD Banten di Pengadilan Tipikor Serang, Selasa (26/4/2016). Dua terdakwa yaitu Wakil Ketua DPRD Banten SM Hartono dan Ketua Banggar Tri Satya Santosa yang tertangkap dalam OTT (operasi tangkap tangan) KPK saat menerima suap sebesar 11 ribu dolar AS dan Rp60 juta terkait pembentukan Bank Banten didakwa melanggar pasal 5 ayat 1 UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Sidang Kasus Suap DPRD Banten

Ketua Banggar DPRD Banten yang menjadi terdakwa kasus suap pendirian Bank Banten Tri Satya Santosa (kedua kiri) melihat daftar barang bukti yang diperlihatkan jaksa KPK dalam sidang lanjutan kasus suap di Pengadilan Tipikor Serang, Selasa (26/4/2016). Terdakwa yang tertangkap dalam OTT (operasi tangkap tangan) KPK saat menerima suap sebesar 11 ribu dolar AS dan Rp60 juta terkait pembentukan Bank Banten didakwa melanggar pasal 5 ayat 1 UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Sidang Kasus Suap DPRD Banten

Wakil Ketua DPRD Banten SM Hartono (kanan) dan Ketua Banggar DPRD Banten Tri Satya Santosa (kiri) menyimak pertanyaan jaksa KPK dalam sidang lanjutan kasus suap di Pengadilan Tipikor Serang, Selasa (26/4/2016). Kedua terdakwa yang tertangkap dalam OTT (operasi tangkap tangan) KPK saat menerima suap sebesar 11 ribu dolar AS dan Rp60 juta terkait pembentukan Bank Banten didakwa melanggar pasal 5 ayat 1 UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)