(Antara)-Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Badan Penelitian Obat dan Makanan menegaskan vaksin palsu tidak menimbulkan dampak yang berbahaya secara langsung. Hanya saja, anak yang diimunisasi tidak divaksinasi sesuai dengan yang disuntikkan, dengan kata lain, anak tidak terlindung dari penyakit, karena tidak mendapatkan vaksinasi yang seharusnya.