(Antara)-Agar mampu bertahan di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), perajin besi di Banyuwangi, Jawa Timur, justru mempertahankan cara tradisonal pembuatan pisau, Golok, dan sabit, karena dinilai lebih kuat dan lebih disukai pasar lokal dibanding produk luar negeri yang diproduksi secara modern dan dijual dengan harga lebih murah.