Kenaikan 74 persen dari periode yang sama tahun lalu adalah salah satu lompatan bulanan tertinggi
Washington (ANTARA) - Kenaikan 74 persen dalam tarif sejak tahun lalu menambahkan enam miliar dolar AS dalam biaya untuk konsumen dan perusahaan AS, sebuah kelompok pro  perdagangan mengatakan pada Rabu (7/8/2019) ketika memperingatkan ancaman tarif tambahan oleh Presiden AS Donald Trump akan semakin menekan permintaan dan merugikan pekerjaan.

Perang perdagangan AS-China telah meningkat minggu ini setelah Washington mencap Beijing sebagai manipulator mata uang dan mengatakan akan mengenakan tarif 10 persen pada sisa 300 miliar dolar AS impor China, mulai 1 September 2019.

Trump pada Rabu (7/8/2019) mengulangi sikap kerasnya terhadap China, mengatakan tindakannya pada akhirnya akan menguntungkan ekonomi Amerika.

Kelompok perdagangan, yang disebut Tariffs Hurt the Heartland, yang mencakup orang Amerika untuk koalisi Perdagangan Bebas dan Petani untuk Perdagangan Bebas, tidak setuju dengan posisi Trump. Dikatakan kenaikan 74 persen dari periode yang sama tahun lalu adalah salah satu lompatan bulanan tertinggi yang pernah tercatat.

"Kami berada di titik pivot yang sangat berbahaya dengan strategi tarif," David French, wakil presiden senior hubungan pemerintah di National Retail Federation, anggota koalisi, mengatakan dalam konferensi jarak jauh dengan para pemimpin bisnis pada Rabu (7/8/2019), seperti dikutip dari Reuters.

Koalisi perdagangan mengatakan para pembayar pajak Amerika telah membayar lebih dari 27 miliar dolar AS dalam tarif impor tambahan dari awal perang perdagangan pada tahun 2018 hingga Juni tahun ini berdasarkan data yang dikumpulkan dari Biro Sensus AS dan Departemen Pertanian AS.

Jo-Ann Stores, pengecer seni dan kerajinan yang berbasis di Ohio, terpukul oleh tarif yang diperkenalkan pada September 2018, mengatakan mereka telah dipaksa untuk menaikkan harga, dan telah melihat penurunan permintaan.

"Ini merupakan beban finansial yang sangat besar," kata Chief Executive Officer Jo-Ann, Wade Miquelon, yang sebelumnya menjabat sebagai chief financial officer Walgreens.

“Tarif ini akan memotong margin keuntungan kami dan memaksa kami untuk mengambil keputusan yang sangat sulit termasuk penghapusan pekerjaan dan penutupan toko lebih lanjut.”

Pembuat mainan yang berbasis di Florida, Basic Fun! menyatakan khawatir tentang penurunan permintaan di bulan-bulan menjelang Natal.

"Semua ketidakstabilan yang dibicarakan oleh tarif dan yang lainnya membuat konsumen lebih sedikit berbelanja," kata Jay Foreman, kepala eksekutif perusahaan. "Kami melihat dan mendengar bahwa konsumen belum keluar dengan kuat."

Para pemimpin bisnis lainnya mengatakan tarif akan semakin mengancam pekerjaan AS dengan tidak hanya menyuntikkan volatilitas permintaan tetapi juga melalui pembalikan rantai pasokan.

"Ketika harga naik dan permintaan menurun itu adalah fakta: pekerjaan Amerika akan hilang," kata Lance Ruttenberg, kepala eksekutif American Textile Company.

Selain tarif yang diperkenalkan tahun lalu dan awal tahun ini, daftar tarif terbaru pemerintah Trump mencakup hampir setiap impor konsumen dari Tiongkok.

Baca juga: Trump: China 'bunuh kita dengan kesepakatan perdagangan tidak adil'
Baca juga: Yuan di pasar luar negeri mencapai titik terendah sepanjang waktu

Baca juga: Trump pertahankan sikap pada perdagangan China setelah tarif baru

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019