Jakarta (ANTARA News) - Konsumsi susu di Indonesia tergolong masih rendah hanya 7,7 liter per kapita dibanding negara Asia lainnya seperti Vietnam, Filipina dan Cina yang masing-masing mencapai 8,5 liter perkapita, 11 liter per kapita dan 13,2 liter per kapita. "Rendahnya konsumsi susu di dalam negeri karena masyarakat hanya minum susu pada saat bayi hingga usia sekolah kemudian berhenti," kata Direktur Pelaksana Asia, Timur Tengah dan Afrika PT Fonterra Brands Indonesia, Mark A Wilson, kepada pers di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan kondisi ini merupakan tantangan bagi Fonterra untuk bisa memicu masyarakat Indonesia mengkonsumsi susu sejak lahir hingga akhir hidup, apalagi Indonesia memiliki penduduk yang cukup besar mencapai 250 juta jiwa. Untuk meraih minat masyarakat mengkonsumsi susu, maka perusahaan melakukan berbagai inovasi baru dengan membuat produk baru yang juga sangat diperlukan oleh masyarakat terutama mengenai kesehatan agar tetap terjaga, katanya. Karena itu, menurut Mark A Wilson, Fonterra mentargetkan pertumbuhan sebesar 30 persen, meski daya beli masyarakat agak berkurang, namun kondisi ini terjadi hanya sementara saja. Apabila kebutuhan susu di dalam negeri cenderung meningkat, setelah sejumlah perusahaan susu melakukan promosi minum susu membuat daya tahan semakin baik, ucapnya. Menurut dia, pertumbuhan pasar susu di Indonesia mencapai Rp18,4 triliun dengan pertumbuhan di atas 13 persen per tahun dengan rincian. Susu bubuk mencapai 68 persen dengan jenis terdiri dari segmen dewasa, dan bayi, serta pertumbuhan ibu hamil anak dan keluarga, sedangkan untuk susu cair hanya tumbuh 8 persen, serta susu kental manis mencapai 19 persen, katanya. Ditanya apa daya tarik Indonesia, menurut dia, tingkat penduduk yang besar setelah Cina merupakan peluang pasar yang cukup besar. Selain itu, para ibu hamil menginginkan susu bubuk nutrisi yang terbaik bagi bayinya, ujarnya. Fonterra, menurut dia optimis akan dapat meningkatkan pangsa pasarnya setelah melihat produk Anlene mampu meraih pasar sebesar 50 persen. "Kami memperkirakan dapat meningkatkan pangsa pasar karena segmen yang dituju terutama menengah ke atas," ucapnya. Fonterra saat ini meraih pangsa pasar di Indonesia antara 10 sampai 13 persen. Bahan baku susu saat ini sekitar 70 persen dari impor. Mengenai daya beli masyarakat, menurut dia masih cukup tinggi, karena itu pasar susu di dalam negeri masih sangat besar itu digarap lebih baik.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008