Dolar AS kehilangan tenaga dan mengurangi tekanan pada harga minyak
Singapura (ANTARA) - Minyak berjangka melonjak lebih dari satu dolar AS per barel di perdagangan Asia pada Kamis pagi, di tengah pelemahan dolar AS, pulih setelah kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi global akan mengurangi permintaan minyak mentah memicu kerugian lebih dari empat persen di sesi sebelumnya.

Minyak mentah Brent telah rebound menjadi diperdagangkan di 57,52 dolar AS per barel pada pukul 00.32 GMT (07.32 WIB), naik1,29 dolar AS atau 2,29 persen dari penutupan terakhir, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) meningkat 1,30 dolar AS atau 2,54 persen menjadi diperdagangkan di 52,39 dolar AS per barel.

Kedua kontrak mencapai level terendah sejak Januari pada Rabu (7/8/2019) setelah peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah AS menambah kekhawatiran bahwa perang perdagangan China-AS yang sedang berlangsung dapat semakin mengurangi pertumbuhan permintaan tahun ini.

"Dolar AS kehilangan tenaga dan mengurangi tekanan pada harga minyak," kata Alfonso Esparza, seorang analis pasar senior yang berbasis di Toronto di Oanda, dikutip dari Reuters.

Pembicaraan tindakan lebih lanjut untuk menopang pasar minyak dari Arab Saudi dan produsen lain di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga mendukung harga minyak mentah.

Bloomberg dalam sebuah laporan pada Rabu (7/8/2019) mengutip seorang pejabat Saudi yang mengatakan bahwa eksportir utama dunia sedang dalam pembicaraan dengan produsen lain untuk mengambil tindakan guna menghentikan penurunan harga minyak.

"Retorika perang dagang akan terus membimbing pasar, tetapi komentar dari Arab Saudi dapat menyebabkan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menstabilkan harga," kata Esparza.

"Sulit membayangkan bagaimana kelihatannya mengingat betapa sulitnya untuk mendapatkan OPEC+ menyetujui perjanjian batas produksi, tetapi mengingat potensi jatuh bebas dari minyak mentah jika perang perdagangan berlanjut, tidak ada pilihan yang keluar dari meja."


Baca juga: Dolar AS sedikit melemah sejalan dengan penurunan pound Inggris
Baca juga: Harga minyak anjlok 2,5 dolar di tengah peningkatan persediaan AS
Baca juga: Minyak di Asia turun dipicu kekhawatiran melemahnya permintaan global

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019