Investor ingin aturan perizinan satu payung dari pusat ke daerah, sehingga mereka fokus mencari minyak
Jakarta (ANTARA) - Indonesia Petroleum Association (IPA) mengharapkan agar pemerintah dapat membuat kebijakan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) yang lebih ramah kepada investor dalam rangka meningkatkan produksi.

"Salah satu cara meningkatkan produksi migas nasional, yakni dengan meningkatkan eksplorasi. Untuk eksplorasi kita membutuhkan investor yang punya modal besar dan keberanian," ujar Direktur IPA Nanang Abdul Manaf di Jakarta, Kamis.

Itu sebabnya, lanjut dia, kemudahan iklim investasi di dalam negeri harus dapat bersaing dengan negara tetangga sehingga mengundang investor migas global masuk ke dalam negeri.

Menurut dia, sejumlah investor global masih mempertimbangkan untuk masuk ke Indonesia karena ada beberapa regulasi yang dinilai kurang nyaman.

"Investor ingin aturan perizinan satu payung dari pusat ke daerah, sehingga mereka fokus mencari minyak. Investor sering dihadapkan dengan aturan daerah yang berbeda," ujar Nanang.

Saat ini, lanjut dia, Indonesia sedang berkompetisi dengan negara lain yang juga ingin investor datang dengan dana besar untuk melakukan eksplorasi seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Myanmar. "Jadi kita harus lebih baik," ucapnya.

Selain kemudahan, lanjut Nanang, diharapkan juga pemerintah memberikan kepastian kontrak untuk kenyamanan investor.

"Mereka ingin mendapatkan kepastian hukumnya, karena yang sudah diinvestasikan juga luar biasa besar, dan dalam jangka waktu kontrak itu mereka berharap sudah bisa kembali bahkan profit," katanya.

Peran energi fosil, menurut dia, masih cukup tinggi bagi ketahanan energi Indonesia, maka itu harus diperhatikan kenyamanan dan kepastian bagi investor migas. Meski begitu, ia mengakui, saat ini dari segi kepastian hukum bagi investor  sudah cukup baik.

"Karena terus terang investor tidak punya loyalitas, kepastian itulah yang diambil. Kita harus menyadari, kita bukan menjadi daerah primadona lagi, tapi kita harus berkompetisi dengan negara lain," katanya.

Baca juga: SKK Migas optimis investasi hulu migas bakal meningkat, ini alasannya

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019