Bekasi (ANTARA) - Pelatih Bhayangkara FC Angel Alfredo Vera menegaskan bahwa Persija merupakan tim kuat meski saat ini berada di peringkat ke-17 atau dua terbawah klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2019.

"Persija adalah tim juara Liga 1 Indonesia 2018 dan baru saja berlaga di final Piala Indonesia 2018-2019. Itu artinya mereka tim bagus dengan para pemain berkualitas baik," ujar Alfredo dalam konferensi pers sebelum pertandingan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

Oleh karena itu, Alfredo tidak ingin skuatnya memandang sebelah mata tim berjuluk Macan Kemayoran ketika kedua tim bertemu dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2019 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/8), mulai pukul 15.30 WIB.

Hal itu diamini oleh gelandang Bhayangkara Wahyu Subo Seto. Menurut Wahyu, berada di papan bawah klasemen bukan berarti Persija tim yang jelek.

Menurut pemain berusia 25 tahun itu, kondisi Persija yang terseok terjadi karena banyak pertandingan mereka yang ditunda.

"Kami tidak boleh meremehkan Persija. Mereka di bawah bisa saja karena pertandingannya kurang," tutur Wahyu.

Ketangguhan Persija dapat pula bertambah dengan dukungan puluhan ribu suporter The Jakmania di belakangnya. Akan tetapi, Wahyu Subo Seto justru menganggap itu sebagai motivasi.

"Motivasi kami menjadi lebih tinggi untuk pertandingan besok," ujar dia.

Persija sendiri baru menjalani delapan pertandingan di Liga 1 Indonesia 2019.

Seharusnya, skuat Macan Kemayoran sudah melakoni 11 laga, tetapi tiga pertandingan ditunda karena Persija harus menjalani dua leg final Piala Indonesia 2018-2019 melawan PSM Makassar, di mana Marko Simic dan kawan-kawan gagal merebut kampiun.

Sementara Bhayangkara FC masih bertengger di peringkat ketujuh klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2019 dengan mengoleksi 16 poin dari 12 pertandingan.

Baca juga: Bagi Simic, kekeluargaan Persija jadi sumber motivasi

Baca juga: Banuelos: Persija akan bermain menyerang kontra Bhayangkara FC


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019