Saat ini Desa Bawomataluo sudah masuk sebagai warisan budaya nasional tetapi belum masuk daftar di tingkat dunia.
Jakarta (ANTARA) - Penyelenggaraan Sail Indonesia yang tahun ini akan difokuskan di Kabupaten Nias Selatan, Kepulauan Nias, Sumatera Utara, diharapkan bisa menjadi jalan bagi Desa Bawomataluo untuk masuk dalam daftar "World Heritage Unesco".

Asisten Deputi Budaya, Seni dan Olahraga Bahari, Kemenko Bidang Kemaritiman Kosmas Harefa mengatakan saat ini desa tersebut sudah masuk sebagai warisan budaya nasional tetapi belum masuk daftar di tingkat dunia.

“Kita berharap dengan adanya sail ini mengarah ke sana (Desa Bawomataluo masuk daftar World Heritage Unesco). Sekarang kan sedang dilakukan khususnya oleh Kemendikbud melalui timnya,” kata Kosmas kepada Antara, Jumat (9/8).

Menurut Kosmas, tak berlebihan rasanya memasukkan Desa Adat Bawomataluo ke daftar Unesco karena masyarakat di desa ini masih lekat dengan adatnya lewat sejumlah praktik yang terus dipertahankan.

Desa ini memiliki banyak atraksi budaya seperti relik megalitik, rumah tradisional, tradisi lompat batu, dan masih banyak lagi. Bahkan konon desa itu sudah ada lebih dari 300 tahun.

Baca juga: Pengamat: Ajang Sail Nias momentum ajak warga aktif kelola desa wisata

"Makanya dalam rangkaian Nias Sail ini kami akan adakan juga International Seminar of Nias Heritage yang dilaksanakan pada 11 sampai 12 September dengan menghadirkan narsum internasional dan nasional,” ucap dia.

Jika desa ini sudah berhasil masuk ke dalam daftar UNESCO bukan tidak mungkin ke depan akan menyusul desa lain di Nias yang memiliki kekayaan budaya serupa.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim menunjuk Nias, Sumatera Utara, sebagai kandidat tuan rumah Sail Indonesia 2019.

Sail Indonesia merupakan ajang tahunan wisata bahari yang telah diselenggarakan sejak 2009.

Daerah terakhir yang menjadi tuan rumah penyelenggara Sail Indonesia ini adalah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada September 2018 yaitu Sail Moyo Tambora. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengharapkan Sail Nias 2019 dapat menjadi ajang mempopulerkan Nias.

Baca juga: Pengamat: Masyarakat mesti peroleh manfaat penyelenggaraan Sail Nias
Baca juga: Pemerintah perlu tingkatkan sosialisasi terkait Sail Nias 2019

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019