Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerjunkan 189 petugas untuk melakukan pemantauan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 2019 di 12 kecamatan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajat Purbadi di Kulon Progo, petugas kesehatan hewan yang diterjunkan meliputi, petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan ada 50 orang, kader kesehatan hewan sebanyak 88 orang, mahasiswa kedokteran hewan UGM ada 41 orang, dan dokter hewan dari Perhimpunan Forum Komunikasi Dokter Hewan ada 10 orang.

"Jumlah lokasi penyembelihan lebih dari 1.100 lokasi, dan jumlah hewan kurban baik sapi dan kambing lebih dari 5.000 ekor," katanya.

Terkait antisipasi hewan kurban dari Kabupaten Gunung Kidul, Drajat mengatakan sapi dari Gunung Kidul memang masuk ke Kulon Progo. Hal yang perlu dicermati, yakni kesehatan hewan akan dilakukan pemeriksaan secara fisik, hingga gejala klinis apakah ada gejala tampak antraks atau tidak, kemudian dilakukan pemeriksaan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH)) atau tidak.

"Kalau tidak dilengkapi SKKH, maka kami melakukan pemeriksaan lebih teliti lagi supaya kita tahu sapi dari Gunung Kidul benar-benar sehat. Sejauh ini, belum ada temuan. Hasil pemeriksaan secara klinis dan fisik tidak menunjukkan adanya gejala antraks," katanya.

Ia mengatakan dari hasil pemeriksaan hewan kurban di tempat penampungan, petugas belum menemukan penyakit. Sejauh ini masih sebatas diare karena kondisi sapi setres dalam perjalanan atau penyesuaian pakan baru.

"Selama ini, saya yang melakukan pemeriksaan hewan kurban di Kokap, Pengasih, Sentolo, dan Lendah, kondisi hewan kurban dalam kondisi sehat," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan pihaknya sudah mengedarkan surat imbauan terkait perayaan Idul Adha 2019 ini, khususnya dalam tata cara penanganan hewan kurban

Di antaranya terkait tata cara penyembelihan hewan dan pengelolaan daging kurbannya. Ia meminta agar petugas penyembelihan betul-betul memerhatikan cara menyembelih yang baik dan benar dengan memperhatikan kondisi kesejahteraan hewan dan penghindaran dari stres.

"Petugas penyembelihan kami berharap betul-betul memerhatikan syarat syari'-nya supaya legal halal dan pahala yang berkurban diterima Allah SWT," kata Sutedjo.

Baca juga: 402 relawan lakukan pengawasan pemotongan hewan kurban di Aceh

Baca juga: Panitia kurban di Kulon Progo diimbau tidak mencuci jeroan di sungai

Pewarta: Sutarmi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019