Butuh waktu 20 menit agar sapi berjenis limosin itu dapat direbahkan
Jakarta (ANTARA) - Pemotongan hewan kurban yang dilakukan langsung Gubernur Anies Baswedan di Mushalla Babul Khoeirat, Lebak Bulus, dekat kediamannya,  Minggu, sempat terkendala karena sulitnya menaklukan kurban sapi limosin.

Berdasarkan pantauan Antara dibutuhkan 15 orang tenaga pria dewasa untuk menaklukan hewan yang pertama kali dikembangbiakan di Perancis itu.

Baca juga: Pemerintah gratiskan inseminasi buatan sapi Brahman, Simental, PO, Limosin, Bali

Baca juga: Distan DIY perkirakan harga sapi limosin menurun

Baca juga: Anies jalankan tradisi keluarga dengan potong kurban sendiri


Bahkan tali tambang yang sebelumnya digunakan pada sapi lokal yang telah dikurbankan tidak cukup untuk menjatuhkan limosin itu.

Tenaga dan bobot yang lebih besar dari sapi lokal menjadikan kurban sapi itu lebih sulit untuk ditaklukan.

Berat kurban sapi limosin yang diberikan oleh Gubernur Anies mencapai 1.2 ton yang artinya setara dua kali berat sapi lokal.

Setelah bergulat selama 20 menit, akhirnya proses kurban pun dapat berjalan kembali dengan lancar dan pemotongan kurban langsung dikerjakan oleh Gubernur Anies.

"Dulu ayah juga begitu, jadi saya nerusin kebiasaan dan anak- anak saya biar lihat," kata Gubernur Anies seusai memotong kurban di halaman Mushalla Babul Khoeirat dekat kediamannya di Lebak Bulus, Minggu.

Selain berkurban melalui mushalla dekat kediamannya di Lebak Bulus, Gubernur Anies juga berkurban di Masjid Fatahilah Balai Kota untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan di tempat kelahirannya di Yogyakarta.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019