Tidak cukup hanya karena muda secara usia, tapi pertimbangan sudah matang dalam pengalaman menjadi sangat penting.
Jakarta (ANTARA) - Analis Politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengapresiasi pernyataan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait wacana menteri muda pada pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua.

"Saya pikir pernyataan Ibu Megawati itu ada benarnya, bahwa kompetensi, pengalaman, dan jam terbang seseorang menjadi sebuah keniscayaan untuk menjadi menteri kabinet," kata Pangi Syarwi Chaniago melalui telepon selulernya, di Jakarta, Minggu.

Menurut Pangi Syarwi, tidak sama antara mengelola bisnis dengan memimpin kementerian sebagai abdi negara pelayan rakyat.

"Pengusaha berpengalaman yang menjadi menteri tidak semua berhasil memimpin kementerian di pemerintahan. Apalagi yang masih berusia muda," katanya.

Baca juga: Imelda: Zaman SBY tak ada partai secara terbuka minta jatah menteri

Baca juga: Soal Menteri, Hasto: Seluruh pengurus DPP siap di bidangnya

Baca juga: Koster: Kalangan profesional berpeluang diusulkan calon menteri


Soal menteri muda, menurut dia, tidak cukup hanya karena muda secara usia, tapi mereka yang sudah matang dalam pengalaman menjadi sangat penting. "Bagaimana memastikan pengalaman dan jam terbang, maka dalam memilih menteri muda harus penuh kehati-hatian. Karena kalau gagal dan tidak punya prestasi, maka bisa menjadi preseden buruk bahwa menteri muda sama saja dengan menteri lainnya," katanya.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini mengimbau Presiden Joko Widodo agar dalam memilih menteri muda jangan hanya sebatas muda karena usia saja, tapi dapat memastikan kompetensi dan keahliannya terkait jabatan menteri yang bakal ditempati di kabinet.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya usai dikukuhkan sebagai ketua umum DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024 pada Kongres V di Bali mengatakan, soal wacana menteri muda pada kabinet mendatang akan bersifat rawan dan rapuh.

Menurut Megawati, dirinya bukan tidak mendukung wacana menteri muda yang dilontarkan Presiden Joko Widodo serta tidak bermaksud merendahkan kualitas pemuda Indonesia. "Hanya saja, mendikotomikan tua dan muda untuk menjadi syarat seseorang masuk kabinet, akan rawan dan rapuh," katanya.

Presiden RI kelima ini menjelaskan, berdasarkan pengalamannya, seorang pemuda yang dikenal pintar belum tentu bisa berhasil di pemerintahan negara. Faktor penting yang bisa menjembatani, kata dia, adalah pengalaman di bidang politik.

"Dari pengalaman saya, untuk memimpin lembaga di pemerintahan, minimal harus ada pengalaman menjadi anggota DPR RI dulu. Bukan saya mau men'judge' bahwa seseorang itu kualifaid atau tidak, bukan saya tidak pro-milenial, tapi ini masalah bangsa dan negara. Jadi, harus yang kompeten dan punya pengalaman di bidang politik," ucap Megawati.





 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019