Daging menjadi harum dengan dibungkus daun pisang, seperti zaman dahulu
Blitar (ANTARA) - Warga Desa Kalimanis, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, memanfaatkan daun pisang untuk membungkus daging kurban sebagai dukungan program pemerintah meminimalisasi penggunaan plastik setelah menyembelih hewan pada Idul Adha 2019.

Kepala Desa Kalimanis, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Mujiono, Ahad di Blitar mengatakan ide penggunaan daun ini tentunya bermanfaat sekali. Daging menjadi harum dengan dibungkus daun pisang, seperti zaman dahulu.

"Suatu terobosan yang dapat kami aplikasikan di desa, sehingga mampu menjadi pelopor bagi masyarakat untuk kembali ke alam, seperti zaman mbah-mbah (kakek) dulu, meminimalkan sampah plastik di Desa Kalimanis," katanya.

Ia mengatakan, di desanya melimpah aneka dedaunan yang bisa dimanfaatkan untuk membungkus daun. Selain daun pisang, juga bisa dipakai daun jati, sebab daunnya lebar. Masyarakat yang menerima juga senang, sebab daging yang diterima terlihat lebih segar.

Salah satu lokasi penyembelihan dilakukan di Dusun/Desa Kalimanis, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar. Ada satu ekor sapi serta lima ekor kambing yang disembelih di tempat itu, beberapa di antaranya bantuan dari Yayasan Suara Hati Sidoarjo.

Ketua Yayasan Suara Hati Sidoarjo Rofiq Abidin mengatakan pihaknya sengaja memberikan hewan kurban di desa ini, sebagai realisasi dari program bakti BAQSOSA (bakti qurban sampai pelosok desa).

"Kegiatan tersebut rutin digelar setiap tahun bertepatan dengan Idul Adha, yaitu syiar kurban ke desa – desa yang minim akan daging kurban dengan tingkat perekonomian masyarakat yang relatif rendah," katanya.

Pihaknya juga sengaja menggunakan daun untuk bungkus daging, karena ikut serta mendukung program pemerintah untuk mengurangi sampah plastik. Beberapa daun yang digunakan misalnya daun jati, waru dan pisang.

Ia menambahkan, melalui semangat untuk berbagi dan keprihatinan akan pemerataan daging kurban, pada Hari Raya Idul Adha 2019 ini, yayasan membagikan secara total sebanyak dua ekor sapi dan 23 ekor kambing.

Hewan tersebut didistribusikan ke beberapa kabupaten di Jawa Timur. Di Desa Kalimanis, ada satu sapi dan empat ekor kambing. Warga juga ikut serta memberikan hewan kurban, berupa satu ekor kambing, sehingga total kambing ada lima ekor.

"Bukan jumlah yang banyak, namun masyarakat di pedesaan mampu merasakan manfaat dari daging kurban tersebut, sehingga tidak terjadi penumpukan daging kurban di perkotaan saja," kata dia.

Ia menambahkan, di Desa Kalimanis, Kecamatan Doko ini, Yayasan Suara Hati Sidoarjo telah membangun silaturahmi yang baik dengan masyarakat selama sembilan tahun. Setiap tahun hewan kurban yang diamanahkan disembelih dan dagingnya diberikan pada warga.

Seluruh daging kurban itu diberikan pada empat RT di desa tersebut. Seluruh daging juga dikemas dengan daun pisang dan aneka daun lainnya.

Sementara itu, rangkaian kegiatan BAQSOSA tersebut selain menyembelih hewan kurban, juga mengadakan sejumlah acara lainnya yakni permainan yang disertai dengan pembagian hadiah - hadiah pada anak-anak serta nonton bersama kisah – kisah para nabi rasul dan para sahabat.

Kegiatan itu dilakukan dengan harapan anak-anak semakin mengetahui perjalanan hidup para nabi, rosul dan sahabat sehingga bisa meneladaninya, demikian Rofiq Abidin.

Baca juga: Plastik pati singkong bisa jadi alternatif wadah daging kurban

Baca juga: Dompet Dhuafa siapkan pembungkus daging kurban nonplastik

Baca juga: Plastik berbahan singkong untuk bungkus daging kurban di Bandung

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019