Jakarta (ANTARA) - Lembaga Bermain Olahraga Lindungi Anak (BOLA) kembali menggelar Jambore Futsal Anak (JFA) 2019 untuk memperjuangkan hak-hak anak marjinal yang akan berlangsung pada Agustus hingga September.

Kegiatan akan dibagi dalam dua acara besar yakni Konferensi Anak dan Kompetisi Futsal yang bertemakan "Merdeka Dalam Keberagaman" dengan mengangkat isu terkait masih adanya diskriminasi yang dialami oleh anak-anak di jalanan untuk memenuhi kebutuhan mereka, dimana Yayasan Kampus Diakoneia Mandiri dan Sahabat Anak turut serta menginisiasi.

"Bagi kami, JFA bukan hanya sekedar liga atau pun turnamen untuk mencari siapakah yang terbaik dari yang terbaik. Lebih daripada itu, ajang ini merupakan media bagi kami untuk mensosialisasikan tentang adanya kelompok dari anak yang terdiskriminasi oleh karena mereka tidak sama dengan masyarakat yang ada di sekitar," kata Peter Romli selaku ketua panitia JFA 2019 dalam siaran pers diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Peter, diskriminasi terjadi disebabkan oleh berbagai faktor antara lain oleh karena kelas ekonomi, suku, agama, latar belakang ras, maupun latar belakang kelompok. Sehingga semua anak dengan latar belakang apapun harus mendapatkan hak yang sama.

“Jadi, harapan kami selaku panitia, pesan ini dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat yang ada di Indonesia," katanya.

Dalam pelaksanaannya, BOLA didukung LALIGA. Sebagai organisasi olahraga sepakbola profesional, LALIGA memiliki visi dan misi yang sama dengan BOLA yakni mendorong implementasi nilai-nilai baik kehidupan melalui olahraga sepakbola.

Kesempatan yang sama, BOLA juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan LALIGA (liga sepak bola Spanyol) pada Sabtu (10/8) kemarin.

Dalam kegiatan Konferensi Anak, sejumlah peserta akan tampil dengan sejumlah kebudayaan yang ada di Indonesia.

Sebagai contoh, anak-anak dari Rusun Cakung Barat bakal mempertontonkan Tari Lenggang Nyai dari DKI Jakarta, lalu Generasi Cerdas Ashobilin bakal menyajikan tari kreasi Papua, dan ada juga anak-anak dari KDM akan membawakan tari Kreasi Perang Kalimantan.

Sedangkan untuk futsal, kompetisi akan dibagi ke dalam empat kelompok umur yakni U-10, U-13, U-16 Putri, dan U-16 Putra.

Turnamen U-13 akan menjadi yang pertama kali bertanding sementara tim pertama yang bakal melaksanakan kegiatan ini yakni pada Sabtu 31 Agustus. Lalu diikuti U-16 pada Minggu 1 September. Kemudian U-10 pada Sabtu 14 September 2019. Terakhir tim putri, pada Minggu 15 September.

Baca juga: Anak-anak warga negara keturunan Timor Leste rayakan HUT-RI

Baca juga: Turnamen ASEAN RafhelySpecs IX Cup ditabuh di Padang

Pewarta: Mochammad Risyal Hidayat
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019