Pontianak (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, meliburkan TK dan SD di kota itu mulai 13 hingga 14 Agustus 2019 karena makin tebalnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Pelaksana Tugas Kadiknasbud Kota Pontianak Syahdan di Pontianak, Senin malam, mengatakan pihaknya melibutkan aktivitas belajar tingkat TK dan SD sesuai dengan perintah Wali Kota Pontianak dengan pertimbangan kualitas udara yang kurang sehat karena berkabut asap dampak karhutla. Mereka masuk kembali pada hari Kamis (15/8).

Karena instruksi libur sekolah tingkat TK dan SD sifatnya mendadak, kata dia, pengumumannya untuk sementara melalui media sosial dahulu, salah satunya melalui WhatsApp.

Baca juga: Sekolah di Pontianak diliburkan karena asap karhutla

Untuk tingkat SMP/sederajat dilakukan pengurangan jam belajar, yakni mulai pukul 09.00 WIB dan pulang seperti biasa, dengan pertimbangan kabut asap tebal terjadi pagi hari.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Kalbar, Senin, menyebutkan sebanyak 1.124 hotspot atau titik panas yang tersebar di 14 kabupaten/kota di Kalbar.

Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Erika Mardiyanti menyatakan bahwa titik panas tersebut berdasarkan pengolahan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mulai 11 hingga 12 Agustus 2019.

Baca juga: TNI diminta polisi bantu tangkap tangan pembakar lahan

Dari data LAPAN itu, titik panas terbanyak di Kabupaten Sanggau sebanyak 308 titik panas, Kapuas Hulu 171 titik panas, Ketapang 144 titik panas, Kabupaten Landak sebanyak 104 titik panas, Kubu Raya 90 titik panas, Sintang 84 titik panas, dan Mempawah 65 titik panas.

Berikutnya, Bengkayang 62 titik panas, Sambas 26 titik panas, Melawi 29 titik panas, Sekadau 19 titik panas, Kayong Utara 15 titik panas, Kota Pontianak enam titik panas, dan Singkawang satu titik panas.

Pewarta: Andilala
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019