Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp15 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp26,5 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.

Untuk seri SPN03191114, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,70909 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 14 November 2019 ini mencapai Rp2,68 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,8 persen.

Untuk seri SPN12200814, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,919 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 14 Agustus 2020 ini mencapai Rp4,69 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,9 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,25 persen.

Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,82932 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp6,12 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,72 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,03 persen.

Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,46146 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp8,71 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,42 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,7 persen.

Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,70446 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp2,44 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,67 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,9 persen.

Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,93727 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp1,19 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 7,9 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,1 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,14725 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp0,66 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,08 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,28 persen.

Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada Selasa (30/7), pemerintah menyerap dana sebesar Rp21,45 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp43,27 triliun.


Baca juga: Pemerintah serap Rp21,45 triliun dari lelang SUN
Baca juga: Untuk pembiayaan sebagian APBN, lelang SUN serap Rp22,05 triliun
Baca juga: Pemerintah serap Rp21,57 triliun dari lelang SUN

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019