Denpasar (ANTARA News) - Empat negara sahabat ASEAN diharapkan dapat meningkatkan investasinya ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara, sebagai upaya ikut mempercepat pengembangan potensi yang dimiliki masing-masing negara. "Keempat negara yang diharapkan menanamkan modalnya lebih besar di ASEAN termasuk ke Indonesia meliputi Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia dan India," kata Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu di Nusa Dua, Sabtu. Di sela-sela mengikuti pertemuan ke-14 Menteri-Menteri ekonomi ASEAN (14 th ASEAN Economic Ministers Retreat and Related Meetings), ia berharap kerjasama dalam bidang investasi itu dapat lebih ditingkatkan. Pertemuan yang digelar secara berkala minimal dua kali dalam setahun, kali ini selain membahas tentang investasi, juga membicarakan berbagai isu yang berkembang dalam perdagangan bebas. Pertemuan tertutup yang berlangsung selama tiga hari itu juga bertujuan untuk memperluas perdagangan dan investasi dengan negara-negara ASEAN dan di luar kawasan ASEAN. Pertemuan tersebut dihadiri 14 Menteri Perdagangan dan Menteri Perekonomian serta Utusan Perdagangan dari Amerika Serikat (USTR), Susan C. Schwab. Ke-14 menteri tersebut antara lain Menteri Perdagangan Australia Simon Crean, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, India, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Pilipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di sela-sela kegiatan tersebut dijadualkan mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah Menteri Perdagangan ASEAN dan Menteri Perdagangan sahabat ASEAN. Pertemuan dengan utusan perdagangan dari Amerika Serikat Susan C. Schwab membahas secara umum tren dan situasi ekonomi dunia dewasa ini mulai dari harga minyak bumi hingga harga pangan dunia yang semakin meningkat. Isu-isu teknis telah didiskusikan sehari sebelumnya pada tingkat Senior Official Meeting (SOM) melalui empat kelompok kerja. Keempat kelompok kerja tersebut meliputi bidang investasi, jasa perdagangan komoditi pertanian, barang industri dan hak atas kekayaan intelektual. Indonesia dalam perdagangan komoditi pertanian dan barang industri kembali menegaskan, kepentingan terhadap isu "Family Smoking Prevention". Hal itu terkait dengan rencana "draft Act" yang diajukan ke kongres untuk memasukkan rokok kretek ke dalam jenis rokok beraroma yang dilarang diperjual-belikan di Amerika Serikat. Indonesia menekankan, jika "menthol cigarette" dikecualikan dari larangan itu, akan melanggar asas non-diskriminasi WTO. Indonesia menghendaki rokok kretek cengkeh mendapat perlakuan yang sama dengan "menthol cigarette". Terkait dengan isu hak kekayaan intelektual (HAKI), perwakilan perdagangan AS (USTR), melaporkan, bahwa Indonesia masih masuk dalam daftar pengawasan sama seperti tahun sebelumnya. Indonesia menyampaikan perhatiannya mengingat beberapa tahun terakhir telah melakukan tindakan-tindakan nyata untuk meningkatkan penegakan dan perlindungan HKI. (*)

Copyright © ANTARA 2008