Tokyo, (ANTARA News) - Tubuh Ling Ling, seekor panda jantan yang baru-baru ini mati di kebun binatang Ueno di Tokyo telah disumbangkan ke Museum lingkungan dan ilmu pengetahuan Nasional untuk dijadikan objek penelitian, demikian pejabat kebon binatang Ueno. Ling Ling mati akibat penyakit kronis. Hewan itu mengalami gagal jantung pada usia 22 tahun tujuh bulan pada Rabu lalu. Bila dikonversikan ke usia manusia, umur Ling Ling kurang lebih mencapai 70 tahun. Diharapkan penelitian tubuh Ling Ling dapat membantu ilmuwan untuk menemukan metoda reproduksi secara alami. Ling Ling mati tanpa meninggalkan keturunan seekor anak pun. Dua ekor panda lainnya yang pernah dimiliki kebun binatang Tokyo yaknit Lan Lan dan Kang Kang yang dibawa dari China ke Jepang pada tahun 1972. Keduanya telah mati dan kemudian diawetkan. Kini keduanya dapat dilihat di Museum Taman Margasatwa di Hino City di Tokyo. Fei Fei, Huan Huan dan Tong Tong yang dikirim ke Jepang jauh setelah itu semuanya disumbangkan ke Museum Nasional. Susunan tubuh panda yang telah mati biasanya digunakan sebagai objek penelitian karena jumlah panda di alam bebas sangat kecil. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa hewan panda menggunakan kelima jarinya untuk memegang sesuatu objek. Ling Ling yang lahir di Kebun binatang Beijing pada tahun 1985 adalah satu-satunya panda yang seratus persen menjadi milik negri Jepang. Di Jepang terdapat delapan panda namun semuanya milik pemerintah China . Ling Ling diberikan ke kapada kebun binatang Ueno pada tahun 1992 sebagai pertukaran untuk seekor panda kelahiran Jepang untuk merayakan peringatan 20 tahun normalisasi hubungan kedua negara. Kematian Ling Ling membuat kebun binatang Ueno tidak memiliki seekor panda pun untuk pertama kali sejak 1972 saat kedua panda lainnya Lan Lan dan Kang Kang dibawa dari China untuk dipinjamkan, demikian diwartakan kantor berita Kyodo. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008