Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN mengungkapkan alasan BUMN bermain di tingkat ritel melalui BUMNShop dalam rangka untuk memberdayakan desa agar bisa memiliki daya beli yang kuat dan mampu berdikari.

"Ibu Menteri BUMN Rini Soemarno memiliki program bagaimana kita juga dapat memberdayakan desa pada saat mereka mendapatkan dana desa," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo di Jakarta, Kamis.

Gatot juga menambahkan bahwa arah ke depan yakni pihaknya mau membangun dari desa, bukan dari desa ke kota. Supaya masyarakat desa diberdayakan, produk desa bisa kita offtake sehingga desa bisa memiliki daya beli atau purchasing power yang kuat agar mereka mampu berdikari atau mandiri.

Kementerian BUMN sudah bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk proyek pilot (project pilot) di Sukabumi.

Saat penandatanganan di Sukabumi pada tahun 2018, sebanyak 130 desa dari 300 desa yang ada menjalin kerjsama dengan BUMN dan nantinya akan memiliki BUMNShop serta Pertashop untuk masing-masing desa, bekerja sama dengan BUMDes. Saat ini sudah terdapat sekitar 18 BUMNShop yang sudah berjalan.


Sebelumnya Kementerian BUMN memperluas jaringan layanan BUMNShop ke Sukabumi, Jawa Barat, untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa.

Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan akan ada 100 BUMNShop di Kabupaten Sukabumi. Saat ini 49 BUMNShop telah hadir untuk memenuhi kebutuhan warga di desa-desa di Sukabumi dan sekitar 22 Pertashop telah beroperasi di Sukabumi yang ditargetkan bertambah hingga 30 Pertashop.

Selain menjual produk-produk barang dan jasa yang dihasilkan BUMN, BUMNShop juga menjual produk-produk UMKM karya masyarakat sekitar.

Keberadaan BUMNShop nantinya juga akan meningkatkan layanan inklusi keuangan di masyarakat desa melalui berbagai layanan transaksi keuangan.

Baca juga: Sejahterakan warga, Kementerian BUMN perluas BUMNShop ke Sukabumi

Baca juga: Kemendes-BUMN bentuk Pertashop dan BUMNShop

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019