Jakarta (ANTARA) - SDFX sekolahdasarforex.com, lembaga pendidikan forex nasional mengingatkan masyarakat untuk lebih jeli berinvestasi di foreign exchange (forex), agar tidak terjebak ke dalam investasi bodong.

“Karena tidak memahami cara kerja forex yang baik dan benar dan tergiur dengan iming-iming keuntungan yang sangat besar, banyak investor yang sembarangan menyerahkan atau menitipkan dananya ke perusahaan investasi yang mengiming-imingi profit tinggi. Itu penyakit masyarakat kita yang harus kita bantu," kata Hans Herwin, founder SDFX sekolahdasarforex.com, di Jakarta, Kamis.

Hans menjelaskan kalau baru-baru ini masyarakat digemparkan dengan kasus pialang Guardian Capital Group (GCG) Asia ilegal dan merugikan banyak warga Indonesia.

Perusahaan dari Malaysia tersebut, juga beroperasi di Indonesia menawarkan investasi pendapatan tinggi untuk transaksi forex.

Selain itu, kasus serupa juga dialami oleh salah seorang artis nasional.

"Oleh karena itu, masyarakat diminta harus paham dan mengenal seluk beluk forex terlebih dahulu sebelum berinvestasi," ujar Hans.

Hans menyampaikan bahwa para investor forex yang tertipu tersebut sebagian besar adalah orang-orang yang tidak memahami sama sekali seluk-beluk instrumen forex alias belum belajar atau malas belajar.
.
Untuk menghindari investasi forex bodong, menurut Hans, para investor sebaiknya mendalami ilmu dasar forex terlebih dahulu.

“Sekarang ini, ada beberapa lembaga pendidikan forex yang cukup kredibel jika ingin belajar dengan benar, salah satunya SDFX. Passive income dari forex itu mudah dan sederhana asal mau belajar di tempat yang benar,” ujar Hans

Syahrir, Head Master SDFX- sekolahdasarforex.com menyampaikan, setiap investasi atau bisnis tersebut pasti terdapat risiko, besar atau kecil. Namun, besar atau kecil risiko tersebut bisa dimitigasi dari awal, jika si pebisnis memiliki pemahaman yang cukup tentang bisnisnya, termasuk bisnis forex.

Jika masyarakat ingin mengenali forex bodong, kata Syahrir, di antara ciri-cirinya adalah jika ada oknum menjanjikan jaminan fixed income dengan iming-iming profit tanpa risiko dan kedua ada dana yang ditahan pada periode tertentu.

Selain itu, kita juga harus berhati-hati dengan program investasi yang mengatasnamakan trading forex yang bisa memberikan keuntungan pasti secara periodik, namun sebenarnya hasil keuntungan tersebut hanyalah hasil manipulasi harga yang ada di dalam platform trading.
Baca juga: GLOBAL-FOREX perkenalkan solusi trading online yang inovatif, Auto-Trading System

Untuk modus ini hanya orang yang benar-benar mengerti tentang trading forex saja yang bisa mengetahuinya.

Namun, demikian, ujar dia, bisnis forex sangat menguntungkan jika ditekuni dan dijalankan dengan benar serta tidak cepat tergiur dengan iming-iming keuntungan yang fantastis dalam waktu dekat.

Tanti Puspa, karyawati, salah satu murid SDFX asal Bandung bercerita tentang pertama kali mengenal investasi forex bodong ketika diajak ikut tahun 2018, karena ingin dapat income tambahan dan dari skema hasil yang dibagi masuk akal. Ternyata, uang habis, perusahaannya merugi alasannya.

“Di Mei 2019, saya bergabung dengan SDFX serta belajar cara trading forex sendiri yang real dan benar dengan teknik money management," kata Tanti.

“Di SDFX, saya belajar pegang akun sendiri, uang tidak dititip ke pihak lain. SDFX juga lembaga pendidikan yang mengajarkan cara yang benar untuk memiliki kegiatan sampingan namun bisa menjadi sumber penghasilan utama. Semoga lebih banyak lagi masyarakat bisa diselamatkan dari penipuan investasi," ujar Tanti pula.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019