Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kepada pemerintah dan rakyat Myanmar senilai 1 juta dolar AS untuk membantu korban badai Nargis yang menelan korban hampir 15.000 jiwa serta menimbulkan kerusakan parah di negara itu. Juru bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, mengatakan tragedi yang menimpa Myanmar itu mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas bencana Tsunami di Aceh Desember 2004. "Sehingga presiden mengambil keputusan untuk membantu Myanmar senilai 1 juta dolar AS," katanya. Bantuan tersebut akan segera dikirimkan dengan dua pesawat Hercules yang disiapkan pihak TNI untuk membawa obat-obatan, makanan dan bantuan kemanusiaan lain yang dibutuhkan pemerintah dan rakyat Myanmar. Dino juga mengatakan, Presiden pada Selasa pagi ini juga telah menghubungi pejabat Dubes Myanmar di Jakarta, Kyi Maung Oo, untuk menanyakan kebutuhan pemerintah dan rakyat Myanmar. Maung Oo, katanya, mengatakan bahwa dirinya masih sulit untuk mengubungi para pejabat pemerintah di Yangon karena hancurnya sarana komunikasi. Dalam kesempatan itu, Maung menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada presiden atas bantuan yang diberikan Indonesia. Presiden juga telah menghubungi Menko Kesra dan Panglima TNI untuk berkoordinasi mengenai rencana pengiriman bantuan tersebut. Dino juga menjelaskan bahwa dirinya belum menerima laporan tentang Warga Negara Indonesia yang menjadi korban dalam bencana itu. Sedangkan beberapa negara dan lembaga yang telah mengirim bantuan, antara lain Thailand, AS, India, Norwegia dan PBB. "Kalau Myanmar membutuhkan bantuan lain, pemerintah siap`" katanya. Sementara itu, Juru Bicara Deplu Kristiarto Soeryo Legowo mengatakan hingga saat ini Deplu belum bisa menghubungi KBRI di Yangon, sehingga belum bisa mendapatkan informasi mengenai kemungkinan adanya korban WNI dalam bencana tersebut. (*)

Copyright © ANTARA 2008