London (ANTARA) - Ribuan orang, banyak di antara mereka mengibarkan bendera-bendera Pakistan dan Kashmir, berunjuk rasa di luar Kantor Perwakilan India di London Kamis sebagai dukungan bagi Kashmir, kawasan Himalaya yang diperselisihkan kedua negara tersebut.

Keputusan India untuk mencabut status khusus bagi bagian Kashmir yang dikuasainya, dan juga pemutusan komunikasi dan pembatasan mengenai gerakan, menimbulkan kemarahan di Pakistan, yang memutus perdagangan dan hubungan transpor serta mengusir utusan India sebagai bentuk balasan.

Di London, para pemrotes membawa spanduk-spanduk bertuliskan "Kashmir membara", "Bebaskan Kashmir" dan "Modi: Buatlah Teh Bukan Perang", menurut seorang wartawan Reuters.

Aksi unjuk rasa juga dilakukan oleh para pendukung India. Polisi memisahkan unjuk rasa itu dari aksi demonstrasi utama.

Empat orang ditangkap karena membuat keributan, menghalangi polisi dan memiliki senjata tajam, kata polisi.

"Satu orang luka-luka dalam demonstrasi," kata mereka.

Seorang forografer Reuters melihat polisi yang membawa sebilah pisau besar dari aksi protes itu.

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pidato Hari Kemerdekaan India pada Kamis yang menyinggung keputusannya mencabut hak-hak khusus Kashmir di antara langkah-langkah yang diambil dalam masa tugasnya yang kedua.

Banyak yang mengikuti unjuk rasa di London datang dari berbagai kota di Inggris dengan menggunakan bus-bus yang dicarter.

"Kami ingin menunjukkan solidaritas dengan saudara-saudara kami di Kashmir," ujar Amin Tahir, pensiunan dan warga keturunan Kashmir. Dia datang dari Birmigham dengan menumpang bus.

"Sejak 1947 Kashmir berjuang merdeka dari India. Sekarang Modi sudah mengubah hukum dengan paksa untuk menghentikan otonomi Kashmir," katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pakistan putuskan jalur transpor ke India terkait Kashmir
Baca juga: Pejabat: Ribuan warga India tinggalkan Kashmir
Baca juga: Kemarahan merebak di Kashmir sementara keamanan diperketat

 

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019