Pontianak (ANTARA) - UPT Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH) Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar saat ini tengah mengembangkan kawasan wisata Agroteknopark yang di gadang – gadang untuk pertama di Indonesia.

“Tugas utama kita memang sebagai pusat produksi benih sumber tanaman hortikultura. Pada  sisi lain kita ingin juga terus melakukan inovasi bagaimana BBIH lebih dari itu. Kawasan BBIH kita ini akan dijadikan kawasan wisata Agroteknopark,” ujar Kepala UPT BBIH Kalbar, Masudi di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa Agroteknopark BBIH diarahkan untuk membangun kawasan sentra pusat produksi benih hortikultura terlengkap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Pusat tersebut yang dipadukan dengan kebun buah modern lengkap juga untuk peningkatan produksi dan pendapatan.

“Agrowisata akan menjadi pusat sarana belajar dan pendidikan serta pelatihan teknis mendorong peningkatan IPTEK, wawasan dan keterampilan SDM petani dan masyarakat, sebagai objek kawasan olahraga sehat dan sebagai kebun percontohan agribisnis modern bagi masyarakat petani, sekaligus sebagai objek agrowisata bagi masyarakat,” jelas dia.

Melalui Agroteknopark menurutnya pendekatan untuk mengenalkan dunia pertanian dan bangga bertani terutama kepada kalangan milenial lebih mudah. Keberlanjutan pertanian masa depan di tangan anak muda hari ini.

“Nah, agar mereka berminat dan peduli kita kenalkan dengan tren atau gaya anak muda saat ini yang suka dengan hal nuansa wisata. Agroteknopark menjadi satu di antara solusi karena ada nilai edukasi, sosialisasi dan bersentuhan langsung,” sebut dia.

Kebun percontohan di BBIH (dedi)
Terpenting lagi katanya di Agroteknopark juga pengunjung nanti bisa langsung membeli bibit tanaman hortikultura.

“Setelah melihat kebun percontohan, cara pembibitan dan lainnya, pengunjung bisa membeli bibit di sini, ada durian asli Kalbar, lengkeng, matoa, sukun, jeruk dan lainnya,” kata dia.

Adanya ide pengembangan Agroteknopark yang terletak di Anjongan, Kabupaten Mempawah itu tidak terlepas juga dari posisi strategis BBIH yang hampir separuh di kelilingi gunung. Panorama di BBIH dengan berbagai sudut pandang bisa menjadi daya tarik untuk diabadikan pengunjung.

“Pemandangan alam di sini sangat mendukung, suasana sangat nyaman, akses dengan berbagai fasilitas umum dekat dan di sini banyak perkebunan hortikultura kita. Nah ini tinggal kita kemas. Ini ke depan bisa menjadi pendapatan asli daerah,” katanya.

Konsep Agroteknopark yang dikembangkan yakni dengan membangun blok - blok kebun produksi buah, kebun pohon induk, dan kebun koleksi plasma nutfah.

Kemudian, menata ulang kawasan pohon induk dan kebun produksi buah untuk wisata petik buah dan percontohan kebun buah modern.

Selanjutnya dibangun dan ditata ulang jaringan saluran irigasi. Membangun jaringan pengairan sprinkle kebun pembibitan dan screen house.

“Juga akan dilengkapi kawasan dengan sarana pendukung agrowisata lainnya berupa tempat outbond, pemancingan ikan, permainan air seperti bebek engkol, speed sampan anak, kolam renang. Masih banyak lainnya yang dibangun untuk mendukung hal itu,|” katanya.

Pihaknya mengharapkan dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak untuk mewujudkan kawasan Agroteknopark BBIH agar lebih maksimal.

“Tentu pembangunan saat ini bertahap. Saat ini kita lagi mengerjakan jalan beton dan waduk. Masih beberapa yang harus dibangun dan dikemas,” jelas dia.

Pewarta: Dedi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019