Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu siang di Kantor Kepresidenan, Jakarta, menerima kunjungan Ketua Crisis Management Initiative and Interpeace Peace Building, Martti Ahtisaari. Martti Ahtisaari yang juga mantan Presiden Finlandia bertemu dengan Presiden Yudhoyono didampingi sejumlah staf dari organisasi tersebut dan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Antti Koistinen. Sementara itu, Kepala Negara didampingi oleh Menko Polhukam Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensesneg Hatta Radjasa, Seskab Sudi Silalahi, Mendagri Mardiyanto dan Mendiknas Bambang Sudibyo dan Menkum dan ham Andi Mattalata. Martti Ahtisaari berkunjung ke Indonesia dalam rangkaian untuk melihat perkembangan perdamaian di Aceh dan juga menghadiri seminar tentang perdamaian. Sebelumnya, Institute Perdamaian Indonesia (IPI) menyelenggarakan Seminar Perdamaian yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Marti Ahtisaari maupun mantan Perdana Menteri Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Malik Mahmud. "Tujuan Seminar yang diselenggarakan IPI adalah supaya tidak ada konflik lagi, meskipun hal itu tidak akan bisa sama sekali," kata Ketua Panitia Seminar Farid Husaini di Jakarta, Rabu. Menurut Farid, sejarah konflik sudah lama terjadi sejak kasus Habil dan Qobil. Namun, tambahnya, di beberapa tempat ada konflik yang bisa diselesaikan secara damai. Menurut data sebuah lembaga riset KOSIMO, sejak tahun 1945 s/d 1999 konflik telah terjadi di 143 negara dengan 693 konflik. Seminar kali ini juga dihadiri oleh para tokoh perdamaian di Indonesia seperti dari Poso, Ambon maupun Nanggroe Aceh Darussalam. Beberapa tokoh perdamaian NAD seperti Marti Ahtisaari, mantan PM GAM Tengku Malik Mahmud, Dr Zaini Abdullah, dan beberapa tokoh lainnya juga hadir pada acara ini. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008