Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan jasa investasi 4848 Global Link menargetkan membawa investasi asing sebesar 500 juta dolar AS ke Indonesia pada tahun ini. "Saat ini kami sudah mendapatkan komitmen investasi sebesar 100 juta dolar AS dari beberapa investor asal Malaysia dan India," kata Chairman 4848 Global Link, Dadan Irawan Sarpingi, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat. Menurut Dadan, sebenarnya banyak investor dari Malaysia, Thailand, Singapura, China, Korea, India, dan negara-negara Timur Tengah yang berminat serius menanamkan uangnya di Indonesia. Namun, minat tersebut seringkali gagal terealisasi, akibat minimnya informasi mengenai iklim dan detil investasi di Indonesia. Selain memberikan informasi komprehensif mengenai peluang investasi di Indonesia, 4848 Global Link juga membantu menghubungkan para investor dengan instansi terkait. Juga, melakukan uji kelayakan bidang usaha yang dituju, serta membantu perencanaan dan tindak lanjut dari investasi asing. "Kami juga mengkoordinasikan investor asing dengan para pengusaha nasional," kata Dadan. Adapun bidang usaha di Indonesia yang banyak diminati asing antara lain minyak dan gas, pertambangan (batubara, besi dan nikel), transportasi kereta api, properti dan infrastruktur, serta perikanan dan perkebunan. Meski demikian, tambah Dadan, terealisasinya investasi juga tergantung kepada membaiknya keadaan ekonomi, kondisi keamanan, serta kemudahan perizinan dan birokrasi di dalam negeri. PT 4848 Global Link merupakan anak perusahaan 4848 Group yang berdiri di Bandung pada 1959 dan awalnya bergerak di bidang transportasi darat. Sejak 2006 perusahaan ini mengembangkan sayapnya ke beberapa kota di dunia, seperti Singapura, Kuala Lumpur, Jeddah, dan New York. Kantor perwakilan 4848 Group di Jeddah diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun lalu. Pada Rabu (7/5), 4848 Group meresmikan pendirian perusahaan jasa investasi 4848 Global Link Sdn. Bhd., di Kuala Lumpur, Malaysia. (*)

Copyright © ANTARA 2008