Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara Ibu Kota Jakarta pada Minggu pagi berstatus tidak sehat bagi kelompok sensitif seperti pantauan Antara pada situs AirVisual.com.

Jakarta menempati posisi keempat sebagai kota yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia dengan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara di angka 147 atau setara parameter PM2.5 dengan konsentrasi polutan 54.3 µg/m³.

Baca juga: Kiat rawat kulit di tengah polusi Jakarta
Baca juga: Polusi udara di Jakarta saat malam HUT RI menurun


Posisi pertama untuk kualitas udara terburuk di dunia diisi oleh kota Hangzhou yang terletak di Cina dengan indeks kualitas udara 160 dengan status udara tidak sehat setara dengan parameter PM 2.5 73.5 µg/m³.

Krasnoyarsk di Rusia dan Chengdu di China secara berturut-turut menempati posisi kedua dan ketiga untuk kualitas udara terburuk di dunia dengan status tidak sehat dengan AQI 159 dan 149.

Terakhir untuk kualitas udara terburuk di dunia pada posisi kelima diisi oleh Shanghai di China dengan nilai indeks kualitas udara 134 atau setara PM2.5 dengan konsentrasi polutan 49 µg/m³.

AirVisual.com menyarankan bagi masyarakat yang akan melakukan pekerjaan di luar ruangan untuk menggunakan masker atau penutup wajah agar tidak terpapar secara langsung oleh kualitas udara buruk di ibu kota.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor dan tidak membuka ventilasi udara secara langsung.

Kualitas udara yang buruk di ibu lota menjadi sorotan hingga berujung pada tuntutan oleh 32 orang baik organisasi dan individu kepada tujuh lembaga pemerintah.

Kelompok ini menganggap para tergugat telah abai terhadap hak warga negara untuk menghirup udara yang sehat dan berkualitas baik di Ibu Kota Jakarta.

Baca juga: "Running Man" hadirkan tawa dan mini konser bak idola K-Pop di Jakarta
Baca juga: Ocehan Lee Kwang-soo, Seok-jin "Running Man" kepada penggemar Jakarta

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019