Washington (ANTARA News) - Bakal calon Presiden AS dari Partai Republik, John McCain, dituduh tidak memilih presiden dari partainya, George Bush, saat Pilpres tahn 2000. "Serangan" itu berasal dari seorang bloger liberal, Arianna Huffington, yang langsung dibantah oleh McCain. Senator Arizona itu mengatakan dia memberikan suara untuk Bush dan berkampanye keliling negeri untuk Bush setelah dirinya kalah dalam pencalonan internal partai. Tuduhan dan bantahan itu bisa saja menjadi selingan menarik dalam pertarungan kursi presiden pada Pilpres bulan November, yaitu antara McCain melawan seorang dari salah satu calon dari Partai Demokrat, Barack Obama atau Hillary Clinton. Namun, Arianna dalam suatu wawancara mengemukakan bahwa perdebatan atas tulisannya yang dimuat di situs Web-nya pada awal pekan ini, punya arti yang lebih luas dari sekedar apakah McCain memilih atau tidak meimilih Bush. "Ini soal hubungan John McCain dengan kebenaran, bukan antara John McCain dengan saya," kata Huffington. Dalam Huffington Post -- www.huffingtonpost.com -- Arianna menyatakan McCain pernah mengaku kepada dirinya bahwa dia tidak memberi suara untuk Bush. Pengakuan kepad Arianna itu terjadi pada suatu jamuan makan malam yang berlangsung tidak lama setelah Pilpres tahun 2000. Suatu laporan harian New York Times menyebutkan tamu-tamu lain di jamuan itu juga mengatakan mereka mendengar ucapan McCain. Dalam tanggapan atas tuduhan itu, McCain mengatakan hal itu tidak pernah terjadi dan dia setia kepada Bush. "Saya memberikan suara untuk Bush pada (Pilpres) tahun 2000 dan 2004," katanya dalam wawancara dengan "O'Reilly Factor" di Fox News yang akan tayang Kamis malam. Dan tak hanya itu, saya berkampanye ke semua tempat di Amerika untuk dia. Saya menikmatinya. Sya berkampanye bersama dia. Saya lakukan semua hal agar dia terpilih dan terpilih ulang sebagai presiden," kata McCain. (Uu.A038

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008