Bandarlampung (ANTARA News) - Menyusul kesuksesan artis "Si Doel" Rano Karno menjadi Wakil Bupati Tangerang dan Dede Yusuf menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat, kini seperti muncul euforia melanda partai-partai politik di Indonesia untuk mengusung artis untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada). Menanggapi fenomena politik mengusung artis mengikuti pilkada itu, pengamat politik yang juga Wakil Ketua Lembaga Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jeffrie Geovanie, di Jakarta, Minggu, menyatakan tidak ada yang salah dengan hal itu, karena setiap profesi yang legal berhak mencalonkan atau dicalonkan mengikuti pilkada. "Bahwa sekarang terjadi euforia parpol untuk mencalonkan artis, itu terjadi karena keberhasilan beberapa artis memenangkan pilkada di sejumlah daerah," kata dia pula. Menurut dia, artis memang tidak selalu sukses memenangkan pilkada, karena ada juga yang kalah, seperti Marissa Haque sebagai calon gubernur dalam pilkada gubernur Banten tahun 2006 lalu. Namun, kesuksesan pasangan H Ismet Iskandar-Rano Karno dalam pilkada Bupati Tangerang, dan keberhasilan pasangan Ahmad Heryawan- Dede Yusuf dalam pemilu Gubernur Jawa Barat, ternyata berdampak pada euforia untuk mengusung artis mengikuti pilkada itu. Sejumlah artis yang namanya belakangan ini kerap diberitakan akan maju dalam pemilihan kepala daerah, diantaranya adalah Helmy Yahya sebagai calon Wagub Sumsel, Syaiful Jamil sebagai calon wakil bupati Serang, dan Wanda Hamidah dalam pilkada Kota Tangerang. Apalagi dengan peluang calon perseorangan (independen) dapat mengikuti pilkada, berbagai pengamat memperkirakan jumlah artis yang mengikuti pilkada akan semakin bertambah. Menurut Jeffrie, profesi artis menjadi pilihan untuk maju dalam pilkada merupakan suatu realitas, mengingat para artis umumnya telah memiliki modalitas terpenting untuk mengikutinya, yakni dikenal publik dan disukai. "Jadi wajar jika profesi artis menjadi pilihan untuk ikut pilkada saat ini, karena mereka setidaknya telah terlebih dahulu memiliki modalitas terpenting, yakni dikenal publik dan disukai," kata dia lagi. Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa perekrutan artis-artis ke partai politik masih efektif sebagai pengumpul suara (vote getter) dalam pemilu legislatif tahun 2009, karena mereka dinilai bisa menaikkan citra parpol tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008