Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat 450 kasus kematian bayi terjadi di provinsi setempat selama enam bulan yaitu periode Januari-Juni 2019.

“Ada 450 kasus kematian bayi di NTT terjadi pada semester pertama tahun 2019,”kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Senin.

Selama tahun 2018 tercatat kasus kematian bayi di provinsi berbasiskan kepulauan itu 1.265 kasus.
Baca juga: Pemerintah fokus turunkan angka kematian bayi

Sementara itu angka kematian ibu pada tahun 2018 sebesar 158 kasus atau lebih rendah lima kasus dibandingkan pada 2017.

Untuk semester pertama 2018, kasus kematian ibu tercatat sebanyak 54 kasus.

Gubernur Viktor berharap di tahun ini dan massa mendatang, angka kematian ibu dan anak terus berkurang seiring dengan berbagai intervensi program pembangunan dari pemerintah.

Ia menyebut sejumlah upaya yang gencar dilakukan seperti penguatan strategi revolusi kesehatan ibu anak (KIA), program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga dalam mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, serta pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga medis.
Baca juga: AIPI himpun data faktor penentu kematian ibu-bayi

Gubernur Viktor juga mengajak semua elemen masyarakat setempat untuk mendukung Gerakan NTT Bersih dengan menjaga kebersihan mulai dari diri sendiri maupun lingkungan.

“Kepedulian dan aksi nyata kita semua untuk memerangi sampah sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan ini,” katanya.

Ia menambahkan, upaya memerangi sampah juga menjadi faktor penting sebagai gerakan mendukung pariwisata yang sedang didorong menjadi penggerak utama ekonomi di NTT.
Baca juga: Menteri Yohana ajak seluruh masyarakat turunkan angka kematian ibu
Baca juga: Ibu hamil dengan obesitas berisiko kematian bayi

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019