Bangkok,(ANTARA News) - Sebuah kapal barang yang membawa bantuan pertama Palang Merah untuk korban topan Nargis di Myanmar, tenggelam pada hari Minggu. Kapal itu membawa perbekalan untuk lebih dari 1.000 dan kemungkinan membentur batang pohon di bawah permukaan air di Delta Irrawaddy sehingga air menggenangi kapal, seorang pejabat Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) di Bangkok, Andy McElroy. Kecelakaann itu mengakibatkan tertundanya bantuan logistik bagi 1,5 juta orang yang selamat dari badai. Pemerintah militer Myanmar mengatakan mereka bersedia menerima bantuan asing tapi tim logistik asing tidak dibutuhkan untuk mengangkut bantuan ke delta yang tergenangi air itu. Awak kapal mengarahkan kapal Palang Merah yang sudah menabrak batang kayu itu ke sebuah pulau tapi kapal tenggelam lebih cepat kata McElroy. Awak dan empat personel Palang Merah Myanmar berjuang untuk menyelamatkan diri. "Ini merupakan kehilangan besar bagi Palang Merah Myanmar dan bagi orang yang membutuhkan bantuan sangat mendesak", Aung Kyaw Htut, pemimpin tim pembagian bantuan Palang Merah Myanmar. "Sedianya bantuan ini akan menjadi pengapalan pertama melalui sungai, tapi kejadian tenggelam akan menunda bantuan pada hari berikutnya." Kapal sungai bertingkat itu melakukan perjalanan dari Yangon ke Bogalay yang lama tempuhnya 12 jam. Lokasi tenggelamnya kapal berada di sekitar desa Myinka Gone. Kapal itu membawa beras, air minum, tablet penyaring air, jerigen, usungan, pakaian, beberapa kotak perkakas rumahtangga, sabun, sarung tangan karet dan masker operasi. Tujuan bantuan tersebut, Bogalay, merupakan kota yang rusak parah oleh badai. Di lokasi itu terdapat 260 ribu korban yang butuh pertolongan. Hampir 10.000 orang dilaporkan tewas atau hilang di Bogalay. Korban tewas menurut data resmi pemerintah adalah 23.350 orang dan 37.019 lainnya hilang.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008