Jambi (ANTARA) - Seorang jamaah haji asal Kabupaten Batanghari bernama Rahana Sarif Wahid (56) warga RT 03 Desa Sengkati Kecil, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Kepala Kantor Kementerian Agama Batanghari Herman saat dikonfirmasi via telepon, Senin (19/8) mengatakan jamaah haji yang meninggal dunia tersebut berangkat dengan kelompok terbang (kloter) 22.

"Iya, benar ada satu jamaah haji kita yang meninggal dunia atas nama Rahana Sarif Wahid pada tanggal 12 Agustus 2019," kata Herman.

Berdasarkan keterangan dari dokter kelompok terbang itu, lanjut Herman, jamaah haji yang meninggal tersebut diduga sakit jangtung.

"Jamaah yang meninggal dimakamkan di Tanah Suci dan pihak keluarga juga sudah diberi kabar," terangnya.

Menurut Herman, kondisi jamaah haji asal Kabupaten Batanghari yang lain tidak mengalami masalah apa pun di sana.

"Alhamdulillah jamaah haji yang lain tidak ada masalah. Jemaah haji kita akan kembali ke Tanah Air pada tanggal 7 September 2019," katanya menambahkan.

Panitia Pelaksana Ibadah Haji Debarkasi Hang Nadim Batam Kepulauan Riau mencatat 110 orang jamaahnya yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia dan berbagai rumah sakit di Arab Saudi.

"Dari data yang masuk di Siskohat pada Minggu, ada 110 orang jamaah Debarkasi Batam yang dirawat di KKHI dan rumah sakit," kata Kepala Bidang Dokumen PPIH Debarkasi Batam, Alikek.

Dari 110 orang jamaah yang sakit, 18 orang berasal dari Kalimantan Barat, 14 orang dari Kepulauan Riau, 27 dari Jambi dan 51 orang dari Riau.

Kebanyakan jamaah yang dirawat memang dalam status risiko tinggi, karena berusia di atas 60 tahun.

Sementara itu, masih berdasarkan Siskohat, PPIH Debarkasi Hang Nadim Batam mencatat 20 orang jamaahnya meninggal di Tanah Suci selama musim haji ini.

Hingga kini, Debarkasi Hang Nadim Batam telah memulangkan sekitar 1.500 orang jamaah dari 3 kelompok terbang.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019