Jakarta (ANTARA) - Manchester United berusaha menelusuri identitas orang-orang yang melakukan ejekan rasial terhadap Paul Pogba di media sosial, usai gelandang Prancis itu gagal mengeksekusi tendangan penalti saat bermain imbang 1-1 melawan Wolverhampton Wanderers pada Senin, kata klub Liga Premier itu pada Selasa (20/8).

MU mendapatkan hadiah tendangan penalti pada menit-menit akhir pertandingan, namun eksekusi Pogba bisa diselamatkan oleh kiper Rui Patricio sekaligus membuat Setan Merah tersingkir dari persaingan posisi puncak klasemen dan menimbulkan hinaan yang dilontarkan segelintir suporter terhadap si pemain.

Baca juga: Tendangan penalti Pogba menuai kontroversi

"Orang-orang yang melakukan tindakan ini tidak mewakili nilai-nilai klub besar kami dan bangga bahwa sebagian besar penggemar kami mengecam tindakan tersebut di media sosial," kata United dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.

"Manchester United tidak memiliki toleransi terhadap segala bentuk rasialisme atau diskriminasi dan komitmen jangka panjang untuk berkampanye menentangnya melalui inisiatif #AllRedAllEqual kami."

"Kami akan bekerja untuk mengidentifikasi beberapa yang terlibat dalam insiden ini dan mengambil tindakan terkuat yang tersedia bagi kami. Kami juga mendorong perusahaan media sosial untuk mengambil tindakan dalam kasus-kasus ini."
 
Bek Harry Maguire menyebut pelecehan itu "menjijikkan" dan meminta perusahaan media sosial untuk memverifikasi akun pengguna untuk mencegah pendukung melecehkan pemain secara anonim.

"Media sosial perlu melakukan sesuatu tentang hal itu," kata Maguire dalam sebuah cuitan di akun Twitter-nya.

"Setiap akun yang dibuka harus diverifikasi oleh paspor/SIM. Hentikan troll menyedihkan ini dengan membuat banyak akun untuk melecehkan orang."
 
Penyerang Setan Merah, Marcus Rashford juga mengungkapkan rasa solidaritas dengan rekan setimnya.

"Manchester United adalah keluarga," katanya dalam cuitan itu. "Paul Pogba adalah bagian besar dari keluarga ini. Anda menyerangnya (Pogba), Anda menyerang kita semua."

Pekan lalu pelatih Chelsea Frank Lampard juga mendesak perusahaan media sosial untuk mengambil tindakan lebih keras setelah pemainnya, Tammy Abraham menjadi sasaran pelecehan rasialisme setelah gagal mengeksekusi penalti dalam kekalahan UEFA Super Cup atas Liverpool.

Baca juga: Solksjaer tak mau kambing hitamkan Pogba

Baca juga: Pogba gagal penalti, MU dipaksa Wolves 1-1

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019