Bandarlampung (ANTARA News) - Penyakit stroke dan jantung koroner ternyata bukan hanya bisa diderita penduduk berusia lanjut, karena penyakit yang mematikan itu ternyata juga dapat menyerang kalangan berusia muda. Kendati termasuk penyakit yang dapat menimbulkan kematian, kedua penyakit itu masih dapat dicegah dan diobati secara teratur dan mengubah pola hidup lebih sehat, demikian pendapat para dokter spesialis RS Imanuel Way Halim, di Bandarlampung, Sabtu. Para dokter salah satu RS swasta itu, saat melakukan dialog dengan masyarakat Lampung, sekaligus memperkenalkan kegunaan peralatan kedokteran terbaru yang dimiliki. Peralatan kedokteran yang diperkenalkan kepada warga Lampung itu, diantaranya adalah CT-scan, Treadmill (alat deteksi dini jantung koroner), Audiometri (alat mengetes fungsi pendengaran), Spirometri (alat mengukur fungsi paru) serta teknik bedah wasir dengan menggunakan staples yang mampu memperkecil nyeri pascaoperasi. Dokter yang mempresentasikan kegunaan peralatan itu adalah dr Karyanto SpRad, dr Ruth Mariva SpS, dr Abdi Bumi SpTHT, dr Haryono SpPD, dan dr Budi Suanto SpB. Menurut dr Ruth Mariva SpS, para penderita stroke yang berobat ke Klinik Saraf RS Imanuel bukan hanya orang berusia lanjut, tetapi juga ada yang berusia di bawah 40 tahun. "Jadi, kalau selama ini stroke itu identik dengan penyakit usia tua, ternyata belakangan ini ditemukan juga kasus stroke pada usia muda," kata dia. Stroke itu adalah kelainan pada otak yang terjadi mendadak, karena terjadi gangguan pembuluh darah otak, baik akibat penyumbatan maupun pecah pembuluh darah otak. Serangan stroke biasanya mendadak atau tiba- tiba dengan gejala yang bervariasi, mulai dari bicara cadel sampai tidak sadarkan diri. Faktor resiko stroke dan jantung koroner hampir sama, seperti tekanan darah tinggi, kencing manis (diabetes), kolesterol, asam urat, kegemukan, merokok, dan beberapa lainnya. "Dengan alat CT-Scan, kita dapat memperkuat diagnosa apakah stroke penyumbatan atau pendarahan yang terjadi pada pasien, sehingga bisa diberikan pengobatan yang sesuai jenis strokenya," kata dr Ruth pula. Dr Haryono SpPD mengatakan pula bahwa penyakit jantung koroner juga ditemukan pada usia muda sebagaimana halnya stroke, terutama pada penderita yang juga mengalami penyakit kencing manis. Gejala penyakit jantung koroner biasanya ditandai dengan nyeri dada hebat dan mendadak, yang tidak bisa hilang dengan obat nyeri biasa. Guna mendeteksi penyakit jantung koroner itu, perlu dilakukan pemeriksaan darah dan rekam jantung, serta dilanjutkan dengan pemeriksaan treadmill jika tidak ditemukan kelainan. Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang mematikan di Indonesia saat ini. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008