Jumlah pasti penumpang KM Santika Nusantara masih simpang siur,
Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 54 penumpang berhasil dievakuasi oleh kapal-kapal nelayan yang berada di sekitar lokasi terbakarnya Kapal Motor (KM) Santika Nusantara di kawasan perairan Masalembu, Jawa Timur, kata petugas Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas).

Juru bicara Basarnas Surabaya Tholib Vatelehan kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengatakan, kapal-kapal itu ikut membantu proses evakuasi penumpang,

"Puluhan penumpang yang dievakuasi oleh perahu para nelayan saat ini berada di Pulau Masalembu," katanya.

Basarnas Surabaya mencatat total penumpang KM Santika Nusantara yang telah dievakuasi hingga siang ini sebanyak 143 orang, termasuk di antaranya adalah 54 orang yang dievakuasi oleh para nelayan.

Diakui Tholib, jumlah penumpang yang berhasil dievakuasi jauh lebih banyak dari data manifest awal, yaitu 111 orang, yang terdiri dari 100 orang dewasa, 6 anak-anak dan 5 bayi.

"Jumlah pasti penumpang KM Santika Nusantara masih simpang siur," ucapnya.

Baca juga: KM Santika Nusantara terbakar di perairan Masalembu


Dia memastikan hingga kini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian.

Tholib mengungkapkan terdapat dua kapal dari unsur SAR yang masih terus melakukan pencarian di sekitar lokasi wilayah perairan Masalembu, yaitu KM Bintang Samudera dan KM Bintang Mutiara.

Sementara sebanyak 23 penumpang saat ini sedang dievakuasi menuju ke Surabaya menggunakan KM Spill Citra.

Selain itu 66 penumpang dievakuasi menggunakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Dharma Fery 7 yang saat ini  sedang dalam pelayaran menuju Surabaya.

KM Santika Nusantara diinformasikan terbakar di perairan Masalembu pada sekitar pukul 20.45 WIB, Kamis malam, 22 Agustus saat sedang berlayar dari Surabaya menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Kapal penumpang jenis roll on - roll off (roro) itu, selain membawa ratusan penumpang juga memuat 84 unit kendaraan berbagai jenis.


Baca juga: Ratusan penumpang tujuan Masalembu tertahan di Surabaya akibat cuaca buruk
 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019