Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi menerima kunjungan Medhy Baskoni, seorang aktivis lingkungan yang berjalan kaki mundur sejauh lebih dari 930 kilometer dari Tulungagung Jawa Timur, di Kantor Kemenpora Jakarta, Jumat sore.

Pria yang menempuh perjalanan sekitar 30 hari ini melakukan aksinya tersebut dengan tujuan utama untuk menghadiri acara upacara bendera HUT Kemerdekaan ke-74 RI di Istana Merdeka, namun gagal karena waktu perjalanan yang ternyata melebihi perkiraan.

"Semoga apa yang dilakukan Pak Medhy bisa menjadi inspirasi semua orang, rela berjuang dengan berjalan kaki untuk menemui Pak Presiden dan ikut upacara kemerdekaan," tutur Menteri Imam di Jakarta, Jumat.

Dalam pertemuan ini, Menteri Imam juga memberikan sejumlah bibit tanaman kepada Medhy yang nantinya akan ditanam di wilayah kaki Gunung Wilis sebagai bentuk usaha reboisasi kawasan tersebut.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi memberikan bibit pohon Ketapang Kencana kepada Medhy Baskoni di Kantor Kemenpora Jakarta, Jumat. (Antaranews/Roy Rosa Bachtiar)

Berdasarkan pantauan Antara di lokasi, Menteri Imam memberikan dua jenis bibit tanaman, yaitu Ketapang Kencana (Terminalia mantaly) dan Pucuk Merah (Syzygium oleana).

Dalam kesempatan tersebut, Medhy juga berharap Menpora bisa memfasilitasi pertemuan dirinya dengan Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan pesan pentingnya penghijauan di kaki Gunung Wilis yang sedang ia galakkan bersama warga lokal.

Meski tidak bisa mengambil kesempatan bertemu Presiden di Istana Merdeka pada 17 Agustus, ditambah pengalaman beberapa kali hampir tertabrak kendaraan akibat berjalan mundur, ayah dari empat orang anak ini akan tetap mengusahakan agar bisa menemui dan bercerita langsung ke Presiden Joko Widodo.

"Yang kami gerakkan sekarang memang penghijauan (reboisasi) di Wilis, jadi kalau bisa bertemu dan dapat dukungan langsung dari Pak Presiden saya yakin tujuan kami pasti akan lebih mudah terlaksana," ujar Medhy menerangkan.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019