Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia berharap calon penggantinya untuk periode 2019 sampai dengan 2024 mampu menunjukkan kualitas dalam rangkaian ajang debat sebagai syarat wajib sebelum melangkah ke pemilihan.

"Melalui debat masing-masing kandidat ini diharap mampu menampilkan visi dan misi untuk membangun organisasi ke depan," kata Bahlil di Jakarta, Jumat.

Bahlil berharap para calon dapat memahami pentingnya melanjutkan program yang telah dirancang sebelumnya karena HIPMI harus hadir sebagai lokomotif pembangunan perekonomian yang berkeadilan.

“Persaingan pasar bebas ke depan Indonesia memerlukan kondisi ekonomi yang andal dalam memenangi persaingan global. Untuk itu, seluruh jajaran HIPMI harus lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnisnya," ujarnya.

Baca juga: Hipmi gelar kuliah umum dan debat untuk pilih ketua

Menjelang Munas HIPMI XVI pada tanggal 16 September 2019, empat calon ketua umum, yakni Bagas Adhadirgha (Ketua Bidang Luar Negeri dan Pariwisata BPP HIPMI), Ajib Hamdani (Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI), Akbar Himawan Buchari (mantan Ketum BPD HIPMI Sumut yang kini menjadi pengurus BPP HIPMI), dan Mardani H. Maming (Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI) diwajibkan mengikuti rangkaian debat yang diselenggarakan steering committee (SC).

Debat terakhir dilaksanakan di aula Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Selasa (21/8).

Terkait dengan debat di Bali, Ketua Steering Committee (SC) HIPMI Anggawira menilai para kandidat mampu dalam mengeksplorasi jawaban-jawaban baik itu persoalan internal HIPMI maupun ekonomi nasional dengan disaksikan para ketua HIPMI daerah.

"Saya berharap proses munas ini benar-benar dapat menjadi sarana seleksi kepemimpinan di HIPMI untuk menjadi lebih baik lagi," ujarnya.

Baca juga: HIPMI tawarkan investasi Rp 2 triliun pengembangan pala Papua Barat

Anggawira mengatakan bahwa debat di Bali mengusung tema “Menyiapkan Peran HIPMI sebagai Lokomotif Pembagunan Ekonomi yang Berkeadilan”.

Anggawira menjelaskan acara debat dibuka langsung oleh Cok Ace (Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati) serta dihadiri oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Bahlil Lahadalia serta seluruh jajaran badan pengurus daerah (BPD) dan badan pengurus cabang (BPC) dari seluruh Indonesia.

"Debat menghadirkan beberapa panelis, antara lain, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho, Ni Wayan Widniasthini, Wakil Rektor Undiknas Bali, Ketua Umum BPP HIPMI 2011 s.d. 2014, Raja Sapta Oktohari, serta saya sendiri selaku Ketua Steering Committee (SC) HIPMI," kata Anggawira.

Debat, lanjut dia, dibagi dalam empat sesi, yaitu pemaparan visi dan misi masing-masing calon ketua umum. Mereka menjawab pertanyaan dari para panelis, di antara mereka saling bertanya satu sama lain dan diakhiri oleh pertanyaan dari Ketua Umum BPP kepada para calon ketua umum mengenai kiat-kiat yang akan dilakukan apabila terpilih menjadi ketua umum dalam 3 tahun ke depan.

"Saya melihat debat yang berdurasi selama hampir 2 jam tersebut berlangsung seru dan berkualitas karena masing-masing kandidat mampu memaparkan visi dan misi terbaiknya," ujar Anggawira.

Baca juga: HIPMI Papua Barat dukung Bahlil masuk kabinet Jokowi

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019