Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas industri pasar modal Indonesia masih cukup terjaga meski investor asing dalam beberapa hari terakhir melakukan aksi jual saham.

"Indikator-indikator di pasar modal masih baik, sehingga pasar saham bisa konsolidasi, relatif stabil," ujar Dewan Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan pertumbuhan kinerja emiten menjadi salah satu indikator bahwa industri pasar modal kondusif. OJK pun percaya, ekonomi nasional tumbuh di atas lima persen pada 2019 ini.

"Kita masih percaya ekonomi lima persen dan emiten masih produktif, dua keyakinan itu pasar akan tetap tumbuh," ucapnya.

Sementara itu berdasarkan data BEI, investor asing telah membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp1,56 triliun di pasar saham domestik selama sepekan ini, atau periode 19-23 Agustus 2019. Namun jika dilihat sejak awal tahun ini, asing masih mencatatkan "net buy" sebesar Rp60,736 triliun.

Dalam rangka menjaga stabilitas pasar modal, Hoesen mengatakan akan terus berupaya untuk meningkatkan jumlah investor domestik sehingga mampu mengimbangi investor asing jika melakukan aksi jual.

"Proporsi kepemilikan asing di pasar modal harus diimbangi oleh domestik. Maka itu kami terus upayakan untuk tingkatkan partisipasi investor domestik, karena investor domestik jadi tumpuan di masa mendatang," ucapnya.

Investasi di pasar modal, lanjut dia, tidak lagi eksklusif namun sudah inklusif sehingga dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat.

Maka itu, ia optimistis jumlah kepemilikan aset investor domestik di pasar modal akan terus meningkat nilainya seiring dengan bonus demografi, di mana penduduk produktif akan menopang pertumbuhan ekonomi.

"Saya percaya pertumbuhan pendapatan masyarakat terus naik," ucapnya. ***

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019