Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian selama 2019 menerima royalti senilai Rp8,4 miliar dari kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh mitra penerima lisensi lembaga tersebut.

"Untuk tahun 2019 ini tercatat 30 kerjasama lisensi yang telah di tandatangani antara Balitbangtan dengan pihak penerima lisensi," kata Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry saat membuka Agro Inovasi Fair 2019 di area kantor Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian, Bogor, Sabtu.

Pada tahun 2019, tambahnya, Balitbangtan telah mendaftarkan 40 hasil penelitiannya baik untuk rezim paten, cipta, merek dan Hak Pendaftaran Varietas Tanaman (Hak PVT).

Sementara itu terkait Agro Inovasi Fair menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk mempromosikan teknologi pertanian, meningkatkan kapasitas masyarakat terhadap teknologi pertanian melalui beragam bimbingan teknis dan demonstrasi teknologi.

Kemudian meningkatkan akses untuk pengembangan, hilirisasi dan pemasaran produk pertanian melalui temu bisnis serta klinik agribisnis, HKI, dan alih teknologi.

"Agro Inovasi Fair tahun ini mengusung tema 'Bumikan Hasil Riset Inovasi Balitbangtan Melalui Kerjasama Alih Teknologi'. Harapannya mengajak semua stakeholders untuk bersama-sama mengembangkan invensi Balitbangtan menjadi inovasi yang dapat digunakan untuk pembangunan pertanian, melalui kerjasama alih teknologi," katanya.

AIF yang digelar selama 24-25 Agustus 2019 itu berisi kegiatan bimbingan teknis kepada pelaku usaha terutama industri kecil, promosi inovasi teknologi, serta temu bisnis untuk teknologi-teknologi Balitbangtan yang siap untuk proses alih teknologi.

"Temu Bisnis kali ini mengangkat teknologi pupuk hayati dan pestisida nabati yang akan diikuti oleh dunia usaha yang bergerak di bidang pupuk hayati dan pestisida nabati," katanya.

Penyelenggaraan AIF tahun ini merupakan yang ke-5 sejak pertama kali diselenggarakan pada 2015, sebagai rangkaian peringatan HUT RI ke-74, peringatan 45 tahun Badan Litbang Pertanian, serta Hari Teknologi Nasional (Harteknas).

Baca juga: Nanoselulosa produk Balitbangtan mampu urai plastik 60 hari
Baca juga: Teknologi Balitbangtan mampu perpanjang umur simpan buah
Baca juga: Balitbang study banding pengembangan demfarm pertanian modern

Pewarta: Subagyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019