Basel, Swiss (ANTARA) - Target Indonesia meraih sedikitnya satu gelar pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2019 masih terbuka dengan lolosnya ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ke final.

Pasangan tersebut mencapai final setelah mengalahkan sesama ganda Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto 21-16, 15-21, 21-10 pada semifinal di St.Jakobshalle Basel, Swiss, Sabtu malam.

Indonesia meloloskan tiga pasangan ke semifinal. Selain dua ganda putra tersebut, ada ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahati.

Namun ganda putri unggulan kelima itu menyerah pada pasangan nomor satu dunia Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara 16-21, 16 21-15, 21-10.

Baca juga: Hendra/Ahsan menangi "All Indonesian Match" demi capai final

Pada final, Minggu, Ahsan/Hendra, juara dunia 2013 dan 2015, akan melawan pasangan Jepang unggulan 12 Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang menyisihkan ganda putra China unggulan kedua Li Jun Hui/Liu Yu Chen 21-19, 21-13.

Laga ganda putra akan digelar sebagai pertandingan terakhir pada final, Minggu.

Pada Kejuaraan Dunia kali ini, tuan rumah Olimpiade 2020, Jepang, meloloskan lima finalis yakni dua pada ganda putri, serta masing-masing satu pada tunggal putra, tunggal putri, serta ganda putra,

Unggulan teratas ganda putri Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, yang mengalahkan Greysia Polii/priyano Rahayu, akan menghadapi Yuki Fukushima?Sayaka Hirota pada final ganda putri.

Dengan demikian Jepang sudah memastikan meraih satu medali emas.

Pada sektor tunggal putra, unggulan teratas Kento Momota akan melawan unggulan kelima asal Denmark Anders Antonsen.

Pada tunggal putri Nozomi Okuhara akan memperebutkan gelar dengan Pusarla V Sindhu dari India.

Satu-satunya final tanpa pemain Jepang adalah pada ganda campuran, saat unggulan pertama asal China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong melawan pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.

Baca juga: Greysia/Apriyani dipaksa kembali hanya bawa perunggu
Baca juga: Meski dapat medali Fajar/Rian tidak puas

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019