Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan lembaganya menggelar "Jalan Sehat Empat Pilar MPR RI" untuk menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat luas sebagai salah satu metode.

"Kegiatan ini paling tidak sebagai gerakan, mari kita kembali galakkan melakukan nilai-nilai kebangsaan, kan tidak mungkin berhasil tanpa pendidikan," kata Zulkifli di sela-sela Jalan Sehat Empat Pilar MPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.

Dia menilai sosialisasi nilai-nilai kebangsaan sangat penting, terutama sebelum Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, bangsa Indonesia seolah-olah terbelah menjadi dua.

Baca juga: Pekan Konstitusi MPR untuk tumbuhkan kesadaran berkonstitusi

Baca juga: Sosialisasi Empat Pilar harus diperkuat

Baca juga: MPR: Sidang Tahunan momentum penguatan kelembagaan


Menurut dia, MPR tidak sendiri dalam menyosialisasikan Empat Pilar MPR karena ada lembaga lain seperti Lemhanas, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan pemerintah.

"MPR kan sebagai penggerak gerakan ini, tidak mungkin sendiri," ujarnya.

Dia mengatakan Jalan Sehat Empat Pilar hanya salah satu metode yang dilakukan MPR RI dalam menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan dengan suasana yang santai.

Menurut dia, metode yang dilakukan MPR RI ada yang dilakukan serius seperti di dalam ruangan kelas di dalam kampus-kampus.

"Kalau terlalu serius semua nanti dibilang doktrin, karena itu ada berbagai metode yang kami lakukan, ada yang berbentuk permainan, pendidikan dan hiburan," katanya.

Menurut dia, MPR sebagai lembaga negara yang diperintah undang-undang untuk terus melakukan sosialisasi nilai-nilai kebangsaan, persaudaraan, sebangsa setanah air, persatuan.

Oleh karena itu, MPR RI terus mengajak berbagai kalangan untuk memahami nilai-nilai kebangsaan salah satunya dengan jalan sehat karena olahraga tidak mengenal partai, latar belakang dan semua orang sama.

"Ini yang kita inginkan, apalagi sekarang setelah Pilpres kita pernah terbelah, apalagi sekarang kita mengalami saudara kita di Papua. Saatnya kita merekatkan dan mengingatkan kembali merah putih dan persatuan Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019