Belum lagi perang dagang yang semakin membuat pelaku pasar resah dan dapat menjadi tekanan pada investasi aset berisiko di pasar global. Pada akhirnya, sentimen tersebut bisa berimbas pada pasar saham Indonesia yang dapat mendorong IHSG pada perdagan
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini diperkirakan rawan terkoreksi dipengaruhi sentimen global.

IHSG Senin dibuka melemah 62,37 poin atau 1 persen ke posisi 6.193,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 15,16 poin atau 1,55 persen menjadi 960,1.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin, mengatakan kekhawatiran akan terulangnya krisis ekonomi global ditambah dengan pertemuan G7 yang berlangsung memanas dan sulit mencari kesamaan pandangan, akan mempengaruhi pergerakan indeks.

Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 62,37 poin

"Belum lagi perang dagang yang semakin membuat pelaku pasar resah dan dapat menjadi tekanan pada investasi aset berisiko di pasar global. Pada akhirnya, sentimen tersebut bisa berimbas pada pasar saham Indonesia yang dapat mendorong IHSG pada perdagangan saham pekan ini rawan terkoreksi," ujar Alfiansyah.

Pertemuan G7 pada Sabtu (24/8), berlangsung panas saat tujuh kepala negara anggota G7 mengutarakan pandangan atas sejumlah isu global mulai dari Brexit hingga bagaimana mengatasi kebakaran hutan di kawasan Amazon.

Di pihak lain, Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan sekarang ini sudah semakin sulit mencari kesamaan pandangan. Pertemuan G7 akan menjadi ujian paling sulit bagi persatuan dan solidaritas kebebasan dunia dan ujian bagi para pemimpin.

Baca juga: IHSG Senin dibuka menguat 18,54 poin

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 476,53 poin (2,3 persen) ke 20.234,38, indeks Hang Seng melemah 830,92 poin atau 3,17 persen ke 25.348,41, dan indeks Straits Times melemah 45,32 poin (1,46 persen) ke posisi 3.065,03.

Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 29,02 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019