Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah pasar ekuitas AS memulihkan beberapa kerugiannya karena Presiden Donald Trump mencoba menenangkan pasar.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun tipis 0,4 dolar AS, menjadi ditutup pada 1.537,20 dolar AS per ounce.

Emas berjangka melonjak hampir dua persen pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, karena meningkatnya ketegangan perdagangan mendorong permintaan terhadap aset-aset safe-haven.

Investor berbondong-bondong beralih ke aset safe-haven emas setelah China mengumumkan pada Jumat (23/8) bahwa tarif tambahan akan dikenakan pada barang impor dari Amerika Serikat senilai sekitar 75 miliar dolar AS setelah kenaikan tarif Amerika Serikat yang baru diumumkan untuk barang-barang China.

China mengatakan pengenaan tarif tambahan merupakan respons paksa terhadap keputusan sepihak dan proteksionisme perdagangan Amerika Serikat.

Sebanyak 5.078 produk AS akan dikenakan tarif tambahan 10 persen atau lima persen, yang akan diterapkan dalam dua kelompok serta mulai berlaku masing-masing pada 1 September dan 15 Desember, menurut Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China.

China juga akan melanjutkan tarif tambahan 25 persen atau lima persen untuk kendaraan dan suku cadang buatan Amerika mulai 15 Desember.

Selama sesi tersebut, indeks-indeks acuan bursa saham Wall Street turun tajam, dengan Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 623,34 poin atau 2,37 persen menjadi ditutup di 25.628,90 poin. Indeks S&P 500 merosot 75,84 poin atau 2,59 persen, menjadi berakhir di 2.847,11 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 239,62 poin atau 3,00 persen menjadi 7.751,77 poin.

Pada Senin pagi (26/8), Trump tampaknya telah melunakkan nadanya, menulis di Tweeter bahwa pembicaraan perdagangan Amerika Serikat-China terus berlanjut.

Akibatnya, indeks acuan saham di Wall Street mengembalikan beberapa kerugian sebelumnya, sehingga membatasi daya tarik terhadap emas.

Sementara itu, indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,43 persen menjadi 98,06 sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Jika dolar AS menguat maka emas yang dihargakan dalam dolar AS biasanya jatuh karena menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 22,8 sen atau 1,31 persen, menjadi ditutup pada 17,641 dolar per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 2,5 dolar AS atau 0,29 persen, menjadi 857,80 dolar AS per ounce.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019