Jakarta (ANTARA) - Tim nasional Petanque menargetkan perolehan satu medali emas dan satu medali perak pada ajang SEA Games 2019 yang akan berlangsung pada 30 November-11 Desember di Filipina.

"Target kami di SEA Games satu (medali) emas dan satu perak. Target emas ada di nomor triple putri, sedangkan peraknya di triple putra," tutur Kepala Pelatih Petanque Ramdan Pelana saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan pemilihan nomor tersebut untuk penargetan medali dilakukan dengan mempertimbangkan peluang-peluang terbaik bagi timnas serta melihat pilihan target dari negara lain.

Pada SEA Games 2019, cabang olahraga Petanque hanya akan diisi dengan empat nomor, yaitu double putra dan putri, serta triple putra dan putri.

Ramdan menuturkan timnas Indonesia memiliki keunggulan di nomor triple putri, sementara negara saingan, seperti Thailand atau Kamboja justru bersaing ketat di nomor double.

"Mereka turun di nomor double, kebetulan kekuatan kita ada di triple dan di nomor ini juga kekuatan setiap negara masih merata. Makanya kami berani menargetkan satu emas dan satu perak di triple," kata mantan Sekjen PB Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) ini menjelaskan.

Di SEA Games timnas petanque mewaspadai paling tidak tiga negara, yaitu Thailand, Malaysia, dan Kamboja, namun secara keseluruhan peta kekuatan setiap negara masih cukup merata sehingga persaingan akan berjalan cukup ketat.

Sehubungan dengan persiapan SEA Games, timnas petanque sudah melakukan "training camp" (TC) di Prancis selama dua minggu pada bulan Juli.

Untuk saat ini, timnas melanjutkan TC di fasilitas lapangan petanque yang berada di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan akan terus berjalan hingga November atau jelang keberangkatan ke Filipina.

Untuk atlet yang akan diikutkan pada SEA Games, Ramdan memaparkan timnas akan diisi 10 atlet, masing-masing lima orang putra dan putri.

Kesepuluh atlet yang kini masih mengikuti TC itu terdiri dari dua orang asal Jambi, tiga dari DKI Jakarta, masing-masing satu atlet dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta dua dari Aceh.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019