Jakarta, (ANTARA News) - Wisata Istana Kepresidenan, Sabtu pagi, dibuka untuk masyarakat umum. Sejumlah anak-anak sekolah TK, SD dan SMP mengawali rombongan yang mengelilingi kompleks Kepresidenan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan batik coklat lengan pendek dan Ibu Ani Yudhoyono dengan kebaya dan batik coklat menyambut rombongan anak-anak itu di tengah ruangan Istana Merdeka. Setiap berbincang-bincang dengan anak-anak itu, Ibu Ani Yudhoyono selalu menanyakan apakah mereka ingin jadi presiden. "Siapa yang ingin jadi Presiden? Kalau jadi Presiden nanti tinggalnya di istana ini," tanya Ibu Ani yang disambut teriakan "Saya, saya," oleh anak-anak TK Labs School sambil mengacungkan jari. "Kalau mau jadi presiden, anak-anak harus rajin belajar yah. Ibu doakan semoga nanti kalian ada yang jadi presiden," katanya ramah. Saat berbincang-bincang dengan anak-anak dari SMP Negeri 72 Petojo, Ibu Ani menanyakan hal yang sama. Ia mendekati Mirza yang mengacungkan diri ingin menjadi presiden. "Mirza kenapa ingin jadi presiden," tanya Ibu Ani. "Saya ingin menjadikan Indonesia bangsa yang adil makmur dan sejahtera," jawab Mirza tegas disambut tepuk tangan hadirin. "Kalau mau jadi presiden syaratnya apa?," tanya Ibu Ani lagi, yang dijawab "Harus pintar, berwibawa, dan tegas bu," kata Mirza lagi. "Jangan lupa harus sehat badannya. Jadi anak-anak selain harus rajin belajar juga harus sehat dengan makan makanan yang sehat dan rajin berolahraga," katanya. Dalam kesempatan itu, Ibu Ani juga menjelaskan dua lampu kristal besar di tengah ruangan Istana Merdeka yang hanya dinyalakan satu saja. "Beratnya satu lampu ini 500 kilogram. Tetapi kenapa hanya satu yang dinyalakan, karena untuk penghematan," katanya. Keliling kompleks Istana Presiden menjadi hal yang baru bagi anak-anak dan masyarakat umum. Bagi anak-anak TK Labs School wisata ke Istana yang berhalaman luas ini tentunya menarik keinginan mereka untuk bermain-main. "Boleh main lari-lari gak bu," tanya seorang anak kepada pemandu wisata Istana. "Wah tidak boleh. Wisata disini harus tertib berjalan dalam rombongannya," kata pemandu. Aisyah, cucu Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ada di rombongan TK Labs School itu menyatakan kegembiraannya mengikuti Wisata Istana meski dilakukan dalam keadaan mengantuk karena harus bangun pagi. "Senang. Aku kan belum pernah ke sini," katanya. Dengan sabar para pemandu yang terdiri atas wanita TNI dan Polri berusaha menghibur anak-anak yang terlihat mengantuk itu dengan mengajak menyanyi dan menyampaikan hal-hal yang menarik. "Di kompleks Istana ini ada 82 jenis pohon. Yang besar-besar yang dinamakan Ki Hujan ada sembilan pohon. Dinamakan Ki Hujan karena pohonnya besar-besar bisa untuk berteduh jika hujan dan ditambah kata Ki karena umurnya sudah sangat tua," kata seorang pemandu. Sementara Karina, dari SD 02 pagi Duren Sawit dengan malas mengatakan Wisata Istana biasa-biasa saja. "Isinya gitu-gitu aja. Tapi senang kok jalan-jalan," katanya. Wisatawan lain, Bambang Setiawan mengatakan wisata Istana ini cukup bagus untuk menambah wawasan masyarakat mengenai seluk beluk Istana. "Boleh juga. Momennya juga pas dengan kenaikan BBM. Tapi bagus dilanjutkan," kata warga Cimanggis Depok itu. Bambang yang datang sendirian mengatakan akan segera mengajak keluarganya mengikuti wisata Istana ini karena ternyata prosesnya mudah. "Saya kira prosesnya sulit sehingga saya tidak ajak keluarga. Ternyata sangat mudah jadi saya akan ajak semua keluarga besok," katanya. Juru Bicara Kepresidenan Andi Malarangeng menyambut gembira antusias masyarakat mengikuti Wisata Istana hari perdana ini. "Saya senang sekali. Sambutan masyarakat besar untuk berbondong-bondong berwisata Istana," katanya. Andi menilai Wisata Istana ini akan terus dilanjutkan tiap Sabtu dan Minggu. "Kita akan usahakan proses kelilingnya bisa lebih cepat agar masyarakat tidak terlalu lama menunggu," katanya. Ke depan lanjutnya, Wisata Istana akan disatukan dengan wisata Museum Nasional dan Monas sebagai wisata kewarganegaraan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008