"Tangan-tangan yang berlumuran darah, yang melakukan kejahatan ini, tidak akan bisa lolos dari hukuman," kata Bozom.
Gaza (ANTARA) - Beberapa ledakan menghantam dua pos pemeriksaan kepolisian di Jalur Gaza pada Selasa (27/8) hingga menewaskan tiga petugas dan melukai sejumlah warga Palestina, kata kementerian dalam negeri yang dikendalikan Hamas.

Terkait ledakan tersebut, Kementerian menyatakan keadaan darurat di Jalur Gaza.

Serangan terhadap Hamas, yang merupakan aparat bersenjata paling berpengaruh di Gaza, adalah kejadian yang langka.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Eyad Al-Bozom mengatakan pasukan keamanan telah membuat kemajuan dalam memburu pihak yang berada di balik peledakan. Tapi, dia tidak memberikan keterangan lebih rinci.

"Tangan-tangan yang berlumuran darah, yang melakukan kejahatan ini, tidak akan bisa lolos dari hukuman," kata Bozom.

Ledakan pertama menghancurkan sebuah sepeda motor ketika motor tersebut melintasi sebuah pos polisi tempat pemeriksaan, kata para saksi mata. Dua polisi terbunuh dan seorang warga Palestina terluka.

Belum ada kejelasan soal apakah pengendara motor itu termasuk di antara mereka yang jadi korban.

Ledakan kedua, yang terjadi kurang dari satu jam berikutnya, menewaskan satu orang dan mencederai beberapa lainnya di sebuah pos pemeriksaan di kawasan lainnya di kota tersebut, kata Kementerian Dalam Negeri.

Kementerian menyatakan keadaan darurat di seluruh Gaza. Dengan demikian, pasukan keamanan harus bersiaga.

Hamas, yang mengambil alih kekuasaan di Gaza pada 2007 dalam perang saudara dengan pasukan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, telah beberapa kali menghadapi penentangan di dalam negeri dari kelompok-kelompok militan yang memiliki ikatan dengan Al Qaida atau ISIS.

Sumber: Reuters

Baca juga: Korban cedera bertambah akibat tembakan Israel di Jalur Gaza

Baca juga: Israel tembaki orang bersenjata Palestina di Jalur Gaza, 3 orang tewas

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019