Mekkah (ANTARA) - Layanan Eyab atau “fast track” sebuah layanan cepat proses imigrasi dan bagasi bagi jamaah dari Indonesia di Bandara King Abdul Aziz Jeddah resmi berakhir Rabu(28/8).

Kepala Daerah Kerja Bandara, Arsyad Hidayat saat ditemui di Jeddah, Rabu mengatakan 16 kloter jamaah haji Indonesia mendapat fasilitas kepulangan melalui Eyab, sebuah layanan cepat imigrasi dan bagasi di Bandara Jeddah.

“Layanan ini baru diujicobakan Arab Saudi untuk jamaah haji tiga negara salah satunya Indonesia,” katanya.
Baca juga: Jamaah Indonesia jadi proyek percontohan penerapan EYAP Saudi

Adapun kloter terakhir yang akan kembali ke Tanah Air melalui fasilitas Eyab ini adalah Kloter 36 Embarkasi Surabaya (SUB).

"Nanti akan di-take off-kan, berangkat pukul 22.45 waktu Arab Saudi," katanya.

Kepulangan jamaah SUB 36 ini menandai berakhirnya fasilitas Eyab di Bandara King Abdul Aziz Jeddah untuk jamaah Indonesia.

Berdasarkan hasil pantauan selama ini, Arsyad menerangkan bahwa layanan Eyab ini berjalan lancar.

Jamaah yang mendapatkan fasilitas ini ditempatkan di terminal selatan Bandara Jeddah. Jamaah mendapatkan layanan Eyab ini relatif lebih cepat daripada jamaah umumnya.
Baca juga: Jemaah Indonesia ditahan keamanan bandara Jeddah

Jamaah pun mengapresiasi layanan ini karena tak menunggu di ruang tunggu terbuka di plaza Bandara Jeddah. Jamaah juga disugguhi aneka makanan, minuman, tarian tradisional Arab Saudi, aneka oleh-oleh, dan ruang ber-AC.

"Relatif jamaah yang masuk ke sini seperti layaknya masuk ruang lounge VIP yang biasa kita lihat," ujarnya.

Tercatat sebagian kelompok terbang (kloter) jamaah haji Indonesia tahun ini mendapatkan layanan Iyab Eyab, sebuah layanan berupa percepatan masa tunggu dan pemeriksaan imigrasi pada saat kepulangan jamaah haji dari Bandara Arab Saudi menuju negaranya masing-masing. Pemeriksaan cukup dengan memindai sidik jari oleh petugas bandara.

Tahun ini, ada tiga negara yang mendapatkan fasilitas Eyab yakni Indonesia, Malaysia, dan India. Karena layanan ini masih dalam tahap uji coba, jumlah jamaah yang dilayani pun terbatas. Untuk jamaah Indonesia ada 16 kloter atau sekitar 6-7 ribu anggota jamaah yang dilayani dengan fasilitas Eyab.

Mereka adalah jamaah dari kloter JKS4, SUB4, JKS12, JKS14, JKG5, JKS16, JKS18, JKS19, JKS20, JKS24, SUB25, JKS26, JKS30, SUB32, SUB34, dan SUB36.
Baca juga: Empat kloter tak dapat izin mendarat di Jeddah, Indonesia lobi Saudi
Baca juga: Setelah Incheon, AP I jajaki pengelolaan Bandara Jeddah-Kuwait

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019