Mayoritas dari 30 saham-saham unggulan atau blue-chips di Dow memperpanjang kenaikan
New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), pulih dari kerugian awal, karena didorong penguatan saham energi dan keuangan menopang pasar. Namun investor tetap berhati-hati tentang potensi gejolak lain dalam perang dagang AS-China.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 258,20 poin atau 1,00 persen, menjadi ditutup di 26.036,10 poin. Indeks S&P 500 meningkat 18,78 poin atau 0,65 persen, menjadi berakhir di 2.887,94 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 29,94 poin atau 0,38 persen, menjadi 7.856,88 poin.

Mayoritas dari 30 saham-saham unggulan atau blue-chips di Dow memperpanjang kenaikan, dengan saham UnitedHealth Group naik hampir dua persen, memimpin kenaikan.

Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi menjelang pidato Powell

Sektor keuangan menguat 0,91 persen, memulihkan semua kerugian hari sebelumnya yang datang karena pendalaman inversi kurva imbal hasil surat utang AS, yang sering mendahului resesi.

Di sektor keuangan, saham Goldman Sachs dan JPMorgan Chase masing-masing naik 1,19 persen dan satu persen, di berada antara para pemain kuat di kelompok tersebut.

Di sektor energi, saham Chevron dan Exxon Mobil masing-masing bertambah sekitar 0,86 persen dan 0,73 persen.

Sektor energi dan keuangan juga memimpin kenaikan di 11 sektor utama S&P 500 dengan masing-masing naik sekitar 1,40 persen dan 0,90 persen. Sepuluh dari 11 sektor utama diperdagangkan lebih tinggi pada penutupan pasar.

Saham Tiffany naik lebih dari 3,02 persen, setelah raksasa perhiasan mewah AS itu melaporkan laba kuartal kedua yang melampaui perkiraan pasar, meskipun pendapatan kuartalannya lebih rendah dari yang diperkirakan.

Semua imbal hasil surat utang jangka panjang pemerintah AS terus mundur sepanjang hari. Suku bunga jangka pendek 3-bulan juga turun setelah mencatat kenaikan pada pagi hari.

Baca juga: Wall Street ditutup turun, diguncang kekhawatiran baru potensi resesi
Baca juga: Harga emas naik signifikan, dipicu jatuhnya saham Amerika Serikat

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019